ALEPPO (Arrahmah.com) – Kelompok Jihad yang berafiliasi dengan Al Qaeda telah bergabung dengan seruan untuk memobilisasi massa di kota Aleppo, Suriah untuk menghentikan kemajuan pemerintah.
Sebuah pernyataan oleh Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) mendesak “semua brigade dan kaum Muslim untuk menghadapi musuh,” ujar aktivis Suriah seperti dilaporkan BBC.
Pada Senin (11/11/2013), enam kelompok Mujahidin lainnya mengeluarkan seruan untuk senjata di Aleppo. Hal tersebut datang setelah tentara rezim kafir Assad mengepung daerah sekitar bandara kota dan merebut kembali basis strategis penting di dekatnya.
Para pengamat mengatakan, penangkapan Basis 80, posisi militer terbesar yang dikuasai Mujahidin sejak Februari lalu, akan membantu pasukan rezim bergerak ke wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Mujahidin di Aleppo.
Awal bulan ini, mereka merebut tenggara kota Safira. Pada Senin, kota Tal Aran yang berlokasi di sepanjang jalan raya Safira-Aleppo juga telah jatuh.
Dalam perkembangan terpisah, pasukan rezim yang didukung oleh milisi bayaran Syi’ah “Hizbullah” asal Libanon, mengklaim telah berhasil merebut pinggiran Damaskus, Hujaira, lapor televisi rezim Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa ISIS telah mempublikasikan sebuah komunike mendesak pada Selasa (12/11) yang memperingatkan bahwa tentara telah mengambil bagian dari jalan yang menghubungkan Khanasser, Tel Aran dan Safira karena lemahkan kelompok pejuang Suriah.
Laporan tersebut mengklaim bahwa ISIS mengakui “banyaknya kerugian” dari pertempuran itu dan menyeru “seluruh brigade dan kaum Muslim untuk mengangkat senjata untuk menghadapi musuh yang menyerang wilayah Islam”.
“Mereka dengan alasan yang sah tidak bisa pergi berperang, harus memasok senjata dan uang,” lanjut laporan SOHR seperti dilansir BBC.
Sebelumnya enam kelompok Mujahidin lainnya yang beroperasi di Aleppo termasuk Jabhah Nushrah, Ahrar asy-Syam, dan Liwa at-Tauhid juga mendesak orang-orang di kota untuk menghadapi serangan rezim.
Pernyataan bersama mereka mengatakan bahwa pasukan rezim yang didukung “Hizbullah” Libanon dan Garda Revolusi Iran serta milisi Syi’ah Irak, Abu al-Fadl Abbas, telah meluncurkan serangan sengit untuk menduduki kembali Aleppo.
Seorang aktivis Suriah, Mohammed Nour mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa distrik yang dikuasai oposisi termasuk Hananu di timur Aleppo sedang rentan.
“Pasukan rezim dibantu oleh ‘Hizbullah’, Irak dan Iran telah meluncurkan gerakan menjepit dari utara dan timur dan mendekati lingkungan utama,” ujarnya.
Perang Suriah yang berlangsung selama lebih dari dua tahun telah menewaskan lebih dari 100.000 orang menurut laporan PBB. Lebih dari 2,2 juta orang melarikan diri ke negara tetangga sementara 4,25 juta lainnya mengungsi di dalam Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)