KENDARI (Arrahmah.com) – Seribu warga dan keluarga tahanan yang meninggal dalam sel Polres Baubau, Rabu (30/10/2013) malam mendatangi mapolres setempat.
Mereka melontarkan protes dan meminta pertanggungjawaban polisi yang diduga melakukan penyiksaan terhadap Aslin Zalim (32), di dalam tahanan.
Penyiksaan itu diyakini menjadi penyebab Aslin meninggal. Warga bahkan sempat melempari markas polisi malam tadi, namun aksi tersebut tidak berlangsung lama setelah satu peleton anggota TNI dari Kodim 1413 buton dan anggota polisi berpakaian preman menenangkan warga.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 1413 Buton, Letkol Inf Unang Sudargo yang memimpin langsung pengamanan aksi ribuan orang di depan Mapolres Baubau membenarkan aksi ribuan orang.
“Iya mbak, saya pimpin langsung pengamanan aksi di Mapolres Baubau sekarang. Massa datang ke Polres sekitar pukul 22. 00 wita, kami membantu polisi untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, memang tadi ada pelemparan namun tidak berlangsung lama,” kata Dandim saat dihubungi, Rabu (30/10/2013) malam.
Dalam pengamanan aksi, lanjut Unang, dia menurunkan 40 personel atau satu peleton. “Warga langsung berdialog dengan Kepala Polres Baubau, mereka menerima penjelasan Kapolres dan besok ada tim Provam dari Polda Sultra turun. Kemudian warga membubarkan diri dengan tertib dan akan mengawasi kelanjutan penyelidikan kasus itu,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun, ribuan orang mendatangi Polres Baubau setelah pulang dari lokasi penguburan Aslin yang meninggal dalam tahanan Polres setempat.
Mereka tak terima keluarganya meninggal dalam sel, setelah menerima kabar tentang adanya dugaan penganiayaan terhadap Aslin.
Sebelumnya, Selasa (29/10/2013) sekitar pukul 21.00 wita Aslim yang merupakan PNS di kantor perizinan Baubau diamankan polisi karena menghadang kendaraan yang melintas di Jalan Bataraguru, Kelurahan Bataraguru, Kota Baubau.
Aksi itu dilakukan Aslim karena dalam keadaan mabuk. Saat bersamaan melintas mobil Kepala Polres, kemudian Kapolres meminta anggotanya untuk membawa korban ke Polres Baubau karena dianggap sudah meresahkan pengguna jalan.
Namun keesokan harinya, Rabu (30/10/2013) korban ditemukan meninggal setelah mengikuti senam pagi di Polres Baubau. Diduga, malam saat penahanan korban sempat disiksa dengan direndam dalam kolam depan kantor satuan reserse dan kriminal (Reskrim) Polres Baubau.
(azmuttaqin/trbnws/arrahmah.com)