Oleh Ustadz Faishol AA
(Arrahmah.com) – Umat Islam yang hidup dari masa turunnya wahyu hingga akhir jaman adalah umatnya Nabi Muhammad صل الله عليه وسلم . Ummat ini memiliki beberapa keistimewaan, dintaranya:
1.Umat Islam ini dijadikan umat yang terbaik.
Wahai kaum Mukmin, kalian benar-benar umat terbaik yang ditampilkan ke tengah manusia lainnya, supaya kalian menyuruh manusia berbuat baik, mencegah perbuatan munkar, dan beriman kepada Allah. (Q,S Ali-Imran (3): 110)
Wahai kaum mukmin kami telah menjadikan kalian umat yang adil, supaya kalian dapat menjadi saksi bagi manusia lainnya, dan Rasulullah menjadi saksi bagi kalian di akhirat. (Al-Baqoroh(2): 143).
2. Syari’atnya ringan dan mudah,serta kesukaran di angkat dari umat ini.
Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan.(Al-baqoroh(2):185)
Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. (Al-baqoroh(2):286)
Allah tidak membuat syariat agama yang memberatkan kalian. (Al-hajj(22) :78)
3. Allah Ta’ala memberikan keutamaan kepada umat Islam ini dengan banyak keistimewaan di akhirat.
Di antaranya, ditetapkanya mereka sebagai umat yang pertama kali masuk surga, sebagaimana riwayat dari abu hurairah ra dalam sahih muslim dia berkata: Rasulullah صل الله عليه وسلم bersabda:
نحن الآخرون الأولون يوم القيامة، ونحن أول من يدخل الجنة…
“Kami adalah orang-orang yang datang belakangan (namun) yang datang pertama pada hari kiamat. Dan kami adalah umat yang pertama kali masuk surga…” Sahih Muslim (11/585)
Umat Nabi juga ditetapkan sebagai separuh penghuni surga, sebagaimana yang disebutkan dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim dari hadist Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu Nabi صل الله عليه وسلم bersabda:
Apakah kalian senang jika menjadi seperempat dari penghuni surga? Kami menjawab: ya wahai rosulullah. Beliau bertanya lagi: Apakah kalian senang jika menjadi sepertiga dari penghuni surga? Mereka menjawab: ya wahai Rasulullah. Beliau bersabda: sesungguhnya aku berharap kalian akan menjadi separuh dari penghuni surga. Perumpamaan kalian dibandingkan dengan umat-umat selain kalian seperti satu rambut putih yang ada pada sapi hitam. Sahih Bukhari (V11/195)
Allah juga memberikan kepada umat ini pahala yang lebih banyak daripada pahala yang diberikan kepada umat-umat yang sebelumnya, sekalipun umat ini lebih sedikit amalanya, sebagaimana di sebutkan dalam hadits qirath.
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah صل الله عليه وسلم telah bersabda:
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut menyolatkannya maka baginya pahala satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut menguburkannya maka baginya pahala dua qirath.” Ditanyakan kepada beliau, “Apa yang dimaksud dengan dua qirath?” Beliau menjawab, “Seperti dua gunung yang besar.” (HR. Al-Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)
(Di kutib dari kitab DR. Nashir bin Abdurrahman Al-Judai, Memburu berkah menurut Al-qur’an dan Assunnah.hal 80-82)
(arrahmah.com)