KABUL (Arrahmah.com) – Hampir 80 polisi Afghanistan tewas setiap minggunya selama musim pertempuran saat ini, ujar pejabat boneka Afghanistan pada Selasa (29/10/2013) saat pasukan Afghanistan mulai mengambil tanggung jawab pertempuran melawan Mujahidin Afghanistan.
Angka-angka tersebut mencerminkan kenaikan tajam disaat pasukan penjajah AS-NATO mulai mundur dari garis depan dan akan menarik 87.000 pasukan di tahun depan.
Musim pertempuran di Afghanistan dimulai pada bulan April atau Mei saat salju meleleh di pegunungan dan mulai melambat pada bulan November saat musim dingin masuk.
Tahun ini, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) meluncurkan ofensif tahunan mereka pada 27 April lalu, bersumpah akan melancarkan serangkaian serangan syahid, serangan insider dan bom pinggir jalan.
Pejabat boneka Afghanistan mengatakan bahwa operasi Mujahidin IIA kebanyakan berlangsung di provinsi Logaar dan Ghazni, yang dekat dengan ibukota, Kabul.
Kementerian pertahanan dan militer menolak untuk merilis jumlah korban tewas tentara Afghanistan pada tahun ini, namun mengakui bahwa terjadi peningkatan.
Musim perang tahun ini telah dilihat sebagai sesuatu yang sangat penting untuk masa depan Afghanistan, ketika pasukan keamanan Afghanistan banyak mendapat kritikan karena dianggap tidak becus menghadapi Mujahidin IIA.
“Tahun yang berlalu adalah satu yang sangat sulit dan itu sangat berbahaya,” ujar juru bicara kementerian pertahanan, Jenderal Zahir Azimi dikutip dari AFP.
“Mereka ingin menunjukkan bahwa pasukan keamanan Afghanistan tidak mampu memberikan keamanan bagi negara, tetapi militer kami, polisi dan pasukan keamanan lainnya akan menetralkan rencana mereka,” klaimnya. (haninmazaya/arrahmah.com)