RIYADH (Arrahmah.com) – Mufti Kerajaan Saudi, Abdul-Aziz bin Abdullah Aal ash-Shaikh meminta para pemuda Arab untuk meninggalkan Jihad di Suriah. Menyeru Muslim meninggalkan Jihad, ia meminta berdo’a untuk perdamaian.
Ia juga meminta kepada semua ulama Islam agar tidak berkhutbah mendukung Jihad di Suriah, lapor media Arab.
“Ini adalah permusuhan faksi dan tidak harus pergi ke sana. Saya tidak menyarankan orang untuk pergi ke sana. Pergi ke wilayah yang Anda tidak tahu dan tanpa pengalaman, Anda akan menjadi beban bagi mereka, apa yang mereka inginkan dari Anda adalah do’a Anda,” klaimnya.
“Jangan mendorong pemuda Muslim untuk pergi ke jurang,” lanjutnya seperti dilansir Kavkaz Center (29/10/2013).
Sebelumnya pada bulan September, ia secara terbuka mengutuu Jihad yang dilakukan oleh Mujahidin melawan kafirin dan murtadin di negeri-negeri kaum Muslim yang tertindas. Mufti istana ini merilis pernyataannya pada 16 September lalu dan diumumkan di situs resim Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika Serikat.
Seperti yang telah dilaporkan oleh pejabat kantor berita Saudi Arab News, Aal Ash-Shaikh menyebut Mujahidin sebagai “ekstrimis” dan mengatakan bahwa militer dan polisi murtad yang berperang di bawah bendera pengkhianatan, tidak bisa dituduh sebagai kafirin.
“Para ekstrimis ini datang dengan alasan takfir, yang memberikan kemudahan untuk membunuh Muslim dan komunitas lainnya yang dilindungi oleh negara,” lanjutnya mengklaim.
Dan di bulan Mei, saat berkhutban di Masjid pusat al-Imam Turki bin Abdullah, ia juga mengatakan seruan Jihad ke Suriah sebagai suatu pengkhianatan terhadap negara (rezim Saudi-red). Hal ini dilaporkan oleh surat kabar terkemuka seperti Al-eqtisadiah dan Al-Watan.
Perlu diingat bahwa tidak lama sebelum seruan ini, para ulama istana terkenal di Arab Saudi termasuk mufti Aal Ash-Shaikh dan Saleh al-Fawzan, mengunjungi Raja Saudi di Riyadh di mana mereka bertemu dengan para pejabat senior Saudi.
Pada pertemuan itu, Raja menawarkan untuk mengeksekusi mereka yang menyeru kaum Muslim untuk pergi berjihad.
“Sangat disayangkan bahwa ada beberapa orang yang mengekspos pemuda ke dalam bahaya dan penjara bagi mereka tidak cukup. Orang-orang ini memancing anak-anak dan menyesatkan mereka,” klaim Abdullah menyikapi pertemuan dengan para ulama istana.
“Saya pikir mereka layak mendapatkan hukuman berat,” ujarnya saat itu seperti dikutip Arab News. (haninmazaya/arrahmah.com)