RIAU (Arrahmah.com) – Pakar Tafsir al-Quran Riau, Ustadz Dr. Musthafa Umar, Lc. MA menghimbau agar umat Islam memahami secara benar hakikat ajaran Syiah dan mewaspadainya, hal ini disebabkan gerakan kelompok yang sudah difatwakan sesat oleh MUI Jawa Timur ini dinilai semakin meresahkan.
“Ancaman kelompok Syiah ini semakin hari semakin ganas, hal ini adalah disebabkan karena akidah yang mereka miliki, keyakinan yang mereka miliki. Maka kita mesti tahu seperti apa akidah mereka itu,”
Ustadz Musthafa melanjutkan bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa Syiah adalah bagian dari Islam.
“Ramai pada hari ini dari kalangan umat Islam masih lagi memahami bahwas Syiah itu bahagian dari umat Islam. Tetapi sebenarnya, setelah dibuat kajian dari sisi keilmuan Syiah itu berbeda sekali dengan umat Islam.”
Pernyataan ini disampaikan saat Tabligh Akbar di Masjid Nurul Falah Pekanbaru, Ahad, 27 Oktober 2013 kemarin.
Di hadapan peserta yang hadir, alumni doktoral Universitas Malaya ini menjelaskan bahwa banyak perbedaan antara Syiah dan Ahlus Sunnah bukanlah pada perkara furu’ melainkan perkara ushul yang tidak dapat ditolerir.
“Dalam kepercayaan Syiah, al-Quran yang ada di tangan umat Islam itu tidak sempurna, sudah ada yang dirubah dan kurang. Bagi mereka ada namanya Mushaf Fathimah. Bermakna mereka tidak mempercayai a-Quran yang ada di kalangan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Ini disebutkan dalam kitab Ushuulul Kaafi, rujukan Syiah,” jelas beliau.
Lebih lanjut, Musthafa menghimbau MUI Provinsi mengeluarkan tentang Syiah sebagai di Jawa Timur.
“MIUMI mengharapkan supaya MUI yang ada diprovinsi lain mengikuti jejak MUI Provinsi Jawa Timur. Jadi kalau di Jawa Timur itu sudah memfatwakan sesat ajaran Syiah, kita ingin MUI Provinsi Riau ini juga memfatwakan sesat ajaran Syiah,” ujarnya Koordinator MIUMI Riau ini.
Ia juga mengutarakan harapannya agar ada lembaga yang fokus mengantisipasi meluasnya ajaran Syiah.
“Kita berharap ada satu lembaga yang memang bekerja untuk mengantisipasi meluasnya ajaran Syiah ini.” ungkap beliau di akhir pertemuan.
Sebagaimana diketahui, Syiah meyakini Mushaf Fatimah yang merupakan sebuah kitab yang ditulis oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Talib (as) daripada kata-kata Jibril yang disampaikan pada Fatimah pasca meninggalnya Rasulullah. Sementara dalam Islam, wahyu yang disampaikan Jibril hanya pada Rasulullah Muhammad, sebagai Nabi terakhir.
(Muhammad Hidayat, Riau)
(hidayatullah.com/arrahmah.com)