TEHERAN (Arrahmah.com) – Sebanyak 17 tentara perbatasan Iran tewas dalam bentrokan bersenjata pada Jum’at malam (25/10/2013) di perbatasan Iran – Pakistan, laporan Al-Jazeera.
Kantor berita resmi Iran, Faris, menyebutkan 17 tentara penjaga perbatasan Iran tewas dan 5 tentara lainnya cedera berat dalam bentrokan dengan kelompok bersenjata yang berafiliasi kepada gerilyawan Jaisyul Adl di kawasan Sarawan, provinsi Sistan-Baluchistan yang berbatasan dengan Pakistan.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Iran, Ali Abdullah. Abdullah menjelaskan bahwa bentrokan bersenjata terjadi antara pasukan penjaga perbatasan Iran dengan anggota kelompok pemberontak. Ia menambahkan tiga tentara Iran telah disandera dan dibawa ke arah lain di perbatasan Iran – Pakistan.
Koresponden Al-Jazeera di Teheran melaporkan bahwa pemerintah Iran telah menyatakan baku tembak selesai setelah para gerilyawan melarikan diri ke wilayah perbatasan Pakistan. Selama ini kartel narkoba Iran belum pernah terlibat bentrokan bersenjata dengan pasukan penjaga perbatasan Iran. Hal itu menyebabkan pemerintah Iran menengarai kelompok bersenjata tersebut sebagai gerilyawan anti pemerintah, dari kelompok Jundullah.
Rezim Syiah Imamiyah Iran selama ini melakukan kebijakan refresif terhadap Ahlus Sunnah. Pembunuhan dan pemenjaraan terhadap ratusan ribu Ahlus Sunnah dilakukan oleh rezim Syiah sejak revolusi Syiah sukses meraih kekuasaan di Iran. Saat ini jumlah penduduk Ahlus Sunnah di terus menyusut. Hal itu mengundang perlawanan bersenjata dari kelompok mujahidin yang menamakan dirinya Jaisyul ‘Adl, Tentara Keadilan. (muhibalmajdi/arrahmah.com)