BONE (Arrahmah.com) – Warga tidak melihat ada kontak senjata dalam penyergapan sejumlah orang oleh Densus88 di jalan poros Koppe, Desa Alinge, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Kamis (17/10/2013). Saksi mata melihat ada orang berlari dan muncul suara tembakan.
Sejumlah saksi mata menuturkan, pada penyergapan itu, sebuah minibus toyota Avanza bernomor polisi DD 567 WI yang dikendarai oleh tiga orang langsung dipepet oleh minibus dari arah belakang. Setelah itu, sejumlah pria berpakaian sipil keluar dan menodongkan senjata. Dua di antara tiga orang penumpang Avanza berusaha kabur. Namun, seorang di antaranya ditembak pada bagian dada. Seorang bernama Suardi (51) itu terus berusaha kabur dan akhirnya meninggal dunia.
“Yang saya lihat dua orang lari, satu langsung ditembak dan lari masuk kebun cokelat dan langsung jatuh itu yang mati. Habis itu langsung diangkat dan mobilnya diambil,” kata Andi Hasanuddin, warga setempat.
Warga lain menuturkan bahwa tidak ada baku tembak di lokasi kejadian. Warga juga tak melihat ada penemuan senjata angin maupun senjata api yang disita polisi sebagai barang bukti dalam penyergapan itu.
“Yang saya dengar ada tembakan dua kali, lalu ada orang lari masuk ke kebun cokelat, itulah yang mati,” ujar seorang pria paruh baya yang enggan disebutkan namanya.
Dalam penyergapan itu, seorang bernama Suardi tewas di lokasi kejadian. Pria yang dikenal sebagai Pak Guru itu mengalami luka tembak di dada. Sementara itu, dua orang lainnya ditangkap, yakni AI (17), anak Suardi, dan lelaki berinisial J alias U (37).
Beberapa jam setelah penyergapan tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Ronny Franky Sompie mengatakan bahwa petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri mengamankan barang bukti berupa sepucuk senjata api laras pendek merek Sig Sauer dan sepucuk senapan angin yang telah dimodifikasi. Selain itu, Densus 88 juga mengamankan sebuah magazen berikut sembilan butir peluru, dua kilogram pupuk, sebilah golok, dan sebuah mobil Toyota Avanza warna abu-abu yang digunakan pelaku pada saat dikejar oleh petugas.
(azmuttaqin/kps/arrahmah.com)