JAKARTA (Arrahmah.com) – Akibat pemerintah menanamkan sistem ekonomi neoliberalisme, setiap tahunnya Indonesia kehilangan seribu triliun rupiah.
“Kehilangan yang cukup besar tersebut, karena untuk kebutuhan produk dalam negeri pemerintah terus memilih impor di banding produksi dalam negeri,” ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subiakto di Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Ia mencontohkan, untuk mengimpor ikan teri dan garam saja pemerintah harus membayar. Padahal Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan kepulauan.
Akibatnya sekarang rakyat Indonesia sudah tidak lagi bersemangat untuk memproduksi, mereka lebih senang mengonsumsi. Ini yang kita rasakan produksi nasional tengah dilakukan pelemahan.
“Jika hal ini terus dibiarkan hingga sepuluh tahun mendatangan Indonesia akan mengalami kerugian mencapai Rp 10 ribu triliun.
Menurutnya, dengan ekonomi Indonesia dikuasai asing semakin menyebar ketidakadilan ekonomi dan jurang kaya mislin semakin lebar.
(azmuttaqin/pol/arrahmah.com)