AZAWAD (Arrahmah.com) – Yayasan Media Al-Mimbar al-I’lami, sayap media mujahidin Al-Qaeda in Islamic Maghrib (AQIM) Brigade Muwaqqi’un bid Dima’ pada pekan kedua September 2013 merilis video operasi jihad mereka. Video itu berdurasi 51 menit dan diberi judul “Perang Syaikh Abdul Hamid Abu Zaid”.
Video itu mendokumentasikan operasi-operasi jihad mujahidin AQIM melawan invasi salibis pasukan Perancis dan sekutu-sekutu sekulernya di kawasan Afrika Barat. Secara khusus operasi jihad AQIM di Mali Utara, Aljazair dan Niger merupakan bagian terbesar dari operasi jihad yang didokumentasikan dalam video itu.
Video diawali dengan pemaparan kondisi wilayah Azawad, Mali Utara selama masa pemerintahan mujahidin Anshar ad-Dien. Penerapan syariat Islam di wilayah Gao, Konna, Timbuktu, dan wilayah Azawad lainnya telah sukses menghadirkan keamanan dan keadilan di tengah masyarakat Mali Utara.
Hal itu mengundang kekhawatiran Perancis, Barat dan rezim-rezim sekuler di Afrika Barat. Penerapan syariat ditengarai berpotensi besar membuat sistem demokrasi sekuler, barang dagangan Barat, tidak akan laku di dunia Islam. Selain itu, pemerintahan mujahidin mengancam kelangsungan perampokan kekayaan alam Afrika Barat oleh Perancis dan Barat yang bersekongkol dengan rezim-rezim boneka sekuler setempat.
Dengan dalih memerangi teroris Al-Qaeda dan jaringannya, Perancis, Amerika dan rezim-rezim sekuler Afrika Barat melakukan invasi militer ke wilayah Azawad, Mali Utara yang berada dalam kontrol mujahidin Anshar ad-Dien. Pesawat pengangkut personil AS mengangkut pasukan salibis Perancis, mendarat di bandara Bamako, ibukota Mali. Dari sanalah pasukan Perancis bersama pasukan rezim sekuler Mali, dan kemudian disusul pasukan negara-negara sekuler Afrika Barat lainnya, menggempur kota-kota di Azawad yang dikuasai mujahidin Islam.
Respon “positif” mujahidin
Reaksi mujahidin sangat mengejutkan pasukan salibis Perancis dan sekutu-sekutunya. Serangan pertama pasukan salibis Perancis dan Mali dipatahkan oleh mujahidin Anshar ad-Dien dan AQIM. Dua dua helikopter tempur Perancis ditembak jatuh oleh mujahidin, pilotnya tewas dan 60 tentara rezim sekuler Mali tewas dalam pertempuran langsung pertama tersebut.
Tindakan pengecut pasukan salibis Perancis dan sekutunya
Ketrampilan tempur mujahidin AQIM dan Anshar ad-Dien sangat mengejutkan pasukan salibis Perancis dan sekutunya. Sebagai pelampiasan kemarahan atas kekalahan memalukan yang mereka alami pada pertempuran “ronde” pertama, helicopter-helicopter tempur Perancis membombardir secara massif terhadap rumah-rumah penduduk dan masjid-masjid di kota Konna, Mali Utara.
Helikopter-helikopter tempur Perancis kemudian membombardir secara massif rumah-rumah penduduk, masjid-masjid dan sekolah-sekolah agama di kota Gao, Mali Utara. Pasukan rezim sekuler Mali melakukan perampokan harta, pemerkosaan wanita, pembakaran rumah dan sekolah, dan pembunuhan massal terhadap warga muslim suku Arab dan Tuarek, penduduk asli Azawad yang merasakan indahnya hidup di bawah naungan syariat Islam.
Perang gerilya di wilayah gurun Sahara
Agar tidak jatuh korban lebih banyak di pihak penduduk sipil, Mujahidin AQIM dan Anshar ad-Dien bergerak mundur dari desa-desa dan kota-kota utama di negeri Azawad ke wilayah padang pasir Sahara Barat. Mereka melancarkan perang gerilya jangka panjang terhadap pasukan salibis Perancis dan sekutunya.
Video itu kemudian memperlihatkan sejumlah dokumentasi operasi jihad mujahidin AQIM sejak dicanangkannya taktik perang gerilya gurun pasir. Di antaranya adalah:
- Suasana i’dad (training militer) di kamp militer mujahidin AQIM Brigade Muwaqqi’un bid Dima’ (orang-orang yang menanda tangani dengan darah)
- Mujahidin AQIM Brigade Muwaqqi’un bid Dima’ melakukan serangan dan penculikan terhadap para pekerja asing di perusahaan gas Ain Armenaz, Aljazair.
- Ranjau mujahidin menghancurkan tank pasukan salibis Perancis di utara kota Gao, Mali Utara pada 15 Ramadhan 1433 H.
- Serangan regu pencari syahid terhadap markas pasukan Perancis dan sekutunya di mali Utara. Serangan itu dilakukan oleh beberapa orang mujahidin AQIM dari Brigade Muwaqq’in bid Dima’ yang berasal dari beragam kewarga negaraan; Abu Hajir al-Mishri (warga Mesir), Anis at-Tunisi (warga Tunisia), Mukhtar al-Azawadi (penduduk lokal Gao), Ziyad as-Shafaqusi (penduduk lokal Gao), Qa’qa’ al-Azawadi (penduduk lokal Gao), Abul Abd at-Tunisi (warga Tunisia), Abu Mundzir al-Mishri (warga Mesir), dan lain-lain.
Serangan terhadap Akademi Perwira Militer Niger di Agadier
Sesuai namanya, bagian terbesar dari video AQIM ini mendokumentasikan serangan bom syahid dan regu berani mati mujahidin AQIM dari Brigade Muwaqq’in bid Dima’ terhadap Akademi Perwira Militer Niger dan Proyek Pengolahan Uranium Perancis di kota Agadier, Niger pada akhir Ramadhan 1434 H.
Niger merupakan salah satu sekutu Perancis yang mengirimkan ratusan tentaranya untuk memerangi mujahidin Anshar ad-Dien di Mali Utara. Sebagai respon atas kejahatan rezim sekuler Niger tersebut, Mujahidin AQIM Brigade Al-Muwaqqi’un bid Dima’ melancarkan serangan berani mati yang terdiri dari dua mujahid pengendara bom mobil dan delapan mujahid regu berani mati ke Akademi Perwira Militer Niger di kota Agadier, Niger.
Video mendokumentasikan dengan detail proses latihan berat yang dijalani oleh mujahidin AQIM Brigade Al-Muwaqqi’un bid Dima’ di gurun Sahara yang luas. Mujahidin berlatih dengan keras dan ketat, dengan peluru tajam, untuk menyukseskan rencana serangan besar tersebut. Tidak tanggung-tanggung, latihan itu dipimpin langsung oleh Amir Brigade Al-Muwaqqi’un bid Dima’, Syaikh Khalid Abul Abbas.
Mujahidin AQIM Brigade Al-Muwaqqi’un bid Dima’ yang melakukan serangan ini berjumlah sepuluh orang. Mereka adalah Faruq at-Tunisi, Khubaib al-Anshari, Abu Ali an-Nijeri, Muntashir al-Maghribi, Abu Abdullah as-Sudani, Ja’far al-Anshari, Salman as-Shahrawi, Ja’far ash-Sharawi, Muhannad at-Tunisi dan Muhammad al-Anshari. Komandan lapangan serangan tersebut adalah Abu Abdullah as-Sudani.
Target serangan adalah kompleks Akademi Perwira Militer Niger di kota Agadier, Niger. Akademi tersebut merupakan pusat pendidikan bagi para perwira militer Niger, dengan instruktur para perwira militer Perancis. Dalam kompleks yang sama terdapat Pabrik Pengolahan Uranium Perancis.
Mobil mujahidin menurunkan delapan mujahid regu penyerbu sebelum mencapai pintu gerbang utama kompleks Akademi Perwira Militer Niger di kota Agadier, Niger. Mobil lalu melaju ke dalam pintu gerbang dan berbelok arah. Sementara itu regu serbu mujahidin menembak mati para tentara yang berjaga di posko penjagaan pintu gerbang utama.
Dengan kecepatan tinggi, mobil melalui jalur kiri dalam kompleks dan menyerbu ke tengah apel perwira Perancis dan Niger di dalam kompleks. Ledakan dahsyat menewaskan puluhan perwira Perancis dan calon perwira Niger. Regu serbu mujahidin kemudian menyerbu gedung Akademi Perwira Militer dan menguasainya.
Pasukan Niger gagal merebut gedung Akademi Perwira Militer Niger dari tangan mujahidin. Terpaksa pasukan khusus Perancis dengan helikopter tempur dikerahkan untuk menundukkan mujahidin. Kedelapan mujahid yang membekali dirinya dengan rompi bom itu gugur setelah bertempur selama dua hari.
Serangan syahid mujahidin AQIM Brigade Al-Muwaqqi’un bid Dima’ itu sukses menewaskan 10 instruktur militer Perancis dan lebih dari 116 calon perwira militer Niger. Gedung Akademi Perwira Militer Niger mengalami kerusakan parah dan Pabrik Pengolahan Uranium Perancis yang berada dalam kompleks tersebut lumpuh. Allahu akbar wal hamdulillah.
Link download
Kwalitas tinggi
961.5 MB
http://archive.org/download/molat.moniba/m-bzaid.mp4
Kwalitas sedang
443.2 MB
http://archive.org/download/molat.moniba/m-bzaid.rmvb
Kwalitas mobile
101.1 MB
http://archive.org/download/molat.moniba/m-bzaid.3gp
(muhibalmajdi/arrahmah.com)