LILONGWE (Arrahmah.com) – Jumlah jamaah Haji Malawi dilaporkan menurun dalam beberapa tahun terakhir, salah satu penyebabnya adalah kemiskinan yang meningkat akibat memburuknya masalah ekonomi.
“Saya telah berusaha selama beberapa tahun terakhir untuk mengumpulkan uang demi pemenuhan kewajiban ini, tetapi telah menjadi pengalaman menyakitkan (amat sulit mengumpulkan uang, red),” kata Ahmed Bakali, pria Muslim berusia 70-an, kepada OnIslam.net.
Menurut Bakali, kondisi ekonominya dan negaranya telah menjadi sebab sulitnya untuk melakukan perjalanan ke tanah suci Makkah.
Malawi, selama beberapa tahun terakhir telah mengalami kesulitan ekonomi. Ini menjadi salah satu penyebab banyak Muslim Malawi harus lebih bersabar menanti kesempatan menunaikan ibadah Haji.
“Sebagai Muslim, kita berkewajiban untuk pergi Haji, yang mana merupakan rukun Islam kelima, tetapi kondisi ekonomi yang sulit di negara ini telah merampas kesempatan kami untuk menunaikan kewajiban itu dalam jumlah kami yang besar sebagaimana ditentukan oleh agama kita,” kata Syaikh Muhammad Idrissa, ketua Asosiasi Nasional Muslim Malawi (MAM), kepada OnIslam.net.
“Selama beberapa tahun terakhir, jumlah Muslim [Malawi] yang melakukan perjalanan ke Makkah untuk ibadah Haji telah menurun,” tambahnya.
Tahun ini, hanya 96 Muslim dari Malawi yang mampu melakukan perjalanan ke Makkah untuk menunaikan ibadah Haji, menurut pernyataan Syaikh Idrissa. Jumlah tersebut adalah jumlah terendah dalam beberapa tahun terakhir.
“Tahun ini, hanya 96 Muslim dari Malawi yang melakukannya. Dan ini adalah jumlah terendah yang telah terdaftar dalam beberapa tahun terakhir di negara ini,” katanya.
Di Malawi, Islam adalah agama terbesar kedua setelah Kristen. Statistik resmi mencatat bahwa Muslim Malawi menempati 14% dari 14 juta penduduk negara tersebut, namun MAM mencatat jumlah Muslim menempati 36% dari jumlah penduduk. (siraaj/arrahmah.com)