ERBIL (Arrahmah.com) – Pemerintahan sekuler Otonomi Kurdistan Irak melalui presidennya, Mas’ud Barzani, telah mengirimkan pasukannya untuk mendukung rezim Syiah Irak pimpinan PM Nouri al-Maliki dalam menghadapi serangan mujahidin Islam. Mas’ud Barzani juga mendukung para penjahat perang, milisi sosialis PKK Syiria dalam memerangi mujahidin Islam.
Sebagai balasan atas permusuhan pemerintah sekuler Otonomi Kurdistan Irak tersebut, mujahidin ISIS melakukan sejumlah serangan bom syahid terhadap markas komando keamanan Kurdistan Irak di kota Erbil, ibukota wilayah Otonomi Kurdistan Irak. Dua bom mobil dan tiga orang mujahid melakukan serangan syahid tersebut pada Ahad (29/9/2013). Lebih dari 100 tentara Kurdistan tewas dan cedera oleh serangan sangat berani tersebut.
***
Operasi serangan terhadap markas pasukan ASAIS, sebagai balasan atas ancaman-ancaman Pemerintah Kurdistan Irak Allah Ta’ala berfirman:
وَظَنُّوا أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمْ حُصُونُهُم مِّنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُم بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الأَبْصَارِ
“…Dan mereka pun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka hukuman dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan.” (QS. Al-Hasyr [59]: 2)
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Amma ba’du.Sebagai reaksi atas ancaman-ancaman pemimpin murtad durjana Mas’ud Barzani, presiden dari apa yang dikenal sebagai Wilayah Otonomi Kurdistan Irak, di mana ia menegaskan bersiap untuk mengirimkan Pasukan Keamanan Kurdistan (Peshmerga) yang sangat buruk citranya, untuk membela rezim Shafawi Irak dan melindungi kaum Rafidhah Baghdad dari serangan-serangan mujahidin Islam yang terus meningkat, sebab semua usaha orang-orang Rafidhah dan tuan-tuan mereka [rezim Syiah Iran] telah gagal untuk menghentikan serangan mujahidin Islam.
Juga sebagai reaksi atas ancaman-ancaman pemimpin murtad durjana [Mas’ud Barzani] tersebut terhadap mujahidin Syam dan pengumuman resminya mendukung para penjahat perang milisi PKK [Partiya Karkeren Kurdistan: Partai Buruh Kurdistan], yang telah memerangi mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam [ISIS] dan kelompok-kelompok jihad lainnya di wilayah-wilayah perbatasan provinsi Deir Ezzur, Barakah ‘Hasakah’, Raqqah dan Aleppo.
Dalam sebuah operasi serangan yang berkwalitas dan berani, yang Allah memudahkan sarana-sarana taufik-Nya dan setelah melakukan usaha intelijen selama lebih dari satu bulan; para singa Daulah Islam Irak dan Syam dalam rangkaian serial operasi “memetik tentara-tentara” berhasil mengguncangkan dan menghantam salah satu markas kejahatan yang selama ini menjadi alat kriminal guna menindas, menzalimi dan memerangi Islam dan kaum muslimin di kawasan Kurdistan Irak, yaitu Markas Komando Keamanan Kurdistan di kota Erbil.
Orang-orang durjana itu yakin telah berada di tempat yang aman dari serangan-serangan mujahidin. Maka para singa Daulah Islam mendatangi mereka dari arah yang tidak disangka-sangka. Allah menimpakan kegentaran dalam hati mereka, setelah tiga orang mujahid keturunan generasi sahabat dan tentara Ar-Rahman menyerang mereka.Operasi serangan dimulai oleh seorang mujahid yang menyerbu masuk ke dalam gedung Markas Komando Keamanan Kurdistan, setelah ia memarkir mobilnya yang penuh dengan bom di pintu gerbang gedung tersebut. Ia lalu menyerbu ke tengah pasukan musuh dengan menembakkan senjata mesin, melemparkan granat dan mengenakan rompi bom.
Atas takdir Allah semata, ia berhasil menewaskan beberapa pasukan penjaga pintu gerbang utama dan pasukan penjaga markas, sebelum ia meledakkan bom rompinya di tengah kerumunan pasukan musuh. Hal itu disusul dengan ledakan bom mobil di pintu gerbang utama saat regu-regu pasukan musuh berkumpul, sehingga menewaskan sejumlah besar mereka.
Hal itu membuka jalan bagi dua mujahid lainnya untuk melakukan penyerangan ke dalam markas. Mereka datang dengan mobil dan memarkirnya di luar markas. Lalu keduanya menyerbu masuk ke dalam markas dan melakukan serangan dengan cara yang sama, sehingga terjadi baku tembak sengit di lorong-lorong gedung.
Kedua mujahid itu lantas meledakkan bom rompi mereka di hadapan kerumunan pasukan musuh, yang lari tunggang-langgang karena ketakutan. Serangan itu ditutup dengan ledakan bom mobil kedua untuk menghabisi pasukan musuh yang cedera dan regu-regu pasukan musuh yang datang untuk melakukan evakuasi. Hasil akhir dari serangan tersebut adalah menewaskan dan mencederai lebih dari 100 tentara durjana. Segala puji dan karunia milik Allah semata.Operasi serangan [di Erbil] ini terjadi bersamaan waktunya dengan serangkaian serangan berkwalitas di sebagian besar provinsi Irak.
Operasi serangan terbesar adalah penyerbuan ke dalam kota Anah dan kota Rowah, oleh mujahidin provinsi Anbar yang memasukinya dengan konvoi berkekuatan 200 mujahid. Peperangan dimulai dengan memblokade kedua kota, memutus semua jalur jalan raya dan jembatan yang menuju ke kedua kota, lalu serangan terhadap markas-markas tentara dan kepolisian oleh regu bantuan mujahidin dengan tembakan mortar dan roket.
Di antara markas pasukan rezim Syiah Irak yang diserang adalah markas pasukan Irak dalam kamp militer Baghdadi dan markas pasukan yang dinamakan “Pasukan Semenanjung dan Pedalaman”. Kemudian mujahidin melakukan penyerbuan masuk dengan membersihkan posko-posko pemeriksaan keamanan di pintu gerbang kedua kota tersebut dengan senjata berperedam suara.
Mujahidin kemudian menghantam kantor pemerintahan distrik Anah dengan truk penuh bom yang dikendarai oleh salah seorang ksatria Islam. Lalu kesatuan-kesatuan mujahidin menyerbu untuk menduduki kantor-kantor pemerintahan seperti kantor kepolisian, kantor pemerintahan distrik, dan kantor Partai “Islam” durjana.
Setelah mujahidin menyelesaikan operasi serangan, meraih target-target serangan dan membunuh para pemimpin kekafiran di kedua kota tersebut, pasukan-pasukan mujahidin mundur dari kedua kota tersebut dengan dilingkupi penjagaan Allah Ta’ala.
Segala puji bagi Allah semata atas taufik dan pertolongan-Nya. Kita memohon kepada Allah semoga menerima amal saudara-saudara kita yang terlibat dalam operasi serangan ini dan melipat gandakan pahala mereka yang Ia janjikan kepada hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas hal itu.
Allahu Akbar.. Kejayaan hanyalah milik Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman akan tetapi orang-orang munafik tidak mengetahuinya
Departemen Informasi Daulah Islam Irak dan Syam
Sumber: Yayasan Media Al-Furqan.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)