MADINAH (Arrahmah.com) – Petugas akan mengarahkan pergerakan jamaah haji saat di Mina (Armina) agar tidak tersesat dan terjebak dalam kepadatan di areal jumroh, kata Kabid Keamanan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Kasmudi di Madinah, Rabu malam (3/10/2013).
“Petugas di setiap pos harus terus mewaspadai pergerakan jamaah agar tidak salah arah, dan khusus di Pos Jamarat II akan memantau juga kepadatan massa, jika terlalu padat maka segera dilaporkan ke Pos Mina untuk menahan laju pergerakan jamaah,” katanya usai rapat persiapan Mina.
Kasmudi yang akan mengemban tugas sebagai Kepala Satuan Operasi Mina menjelaskan radio komunikasi di Pos Jamarat II harus selalu aktif untuk melaporkan situasi baik di Lantai I, II dan III, lontar Jumroh.
Ia menjelaskan jamaah yang selesai melempar jumroh aqobah akan diarahkan kembali masuk terowongan Muazim dan melewati pos Mina yang dilengkapi dengan Pos Balai Pengobatan Haji Indonesia.
“Di Pos itu disediakan petugas-petugas yang akan mengantar jamaah tersesat ke maktabnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Daker Madinah Ahmad Jauhari yang akan bertanggung jawab di Mina mengkhawatirkan tidak diizinkannya kendaraan operasional memasuki Mina.
“Saya berharap kendaraan operasional bisa masuk Mina, kita tidak bisa membayangkan bagaimana kita melayani jamaah tanpa kendaraan itu,” katanya.
Sementara itu,Kasubsi Kesehatan BPHI Madinah, Tedy Erfano Rahman meminta para petugas agar bisa membedakan jamaah yang kelelahan dengan jamaah yang sakit sehingga kursi roda yang disiapkan Tim Teta di Mina hanya digunakan untuk jamaah yang benar-benar sakit.
“Perhatikan betul perbedaaannya. Kalau kelelahan cukup istirahatkan di tempat sejuk dan minum yang cukup, dalam 15 menit biasanya akan pulih lagi,” katanya.
Ia menjelaskan, di beberapa titik Pemerintah Arab Saudi menyiapkan ambulan, sehingga jika ada jamaah kita yang sakit bisa langsung diantarkan ke ambulan terdekat.
“Terserah dia mau bawa kemana ke rumah sakit mana, kecuali kalau petugas ambulan bertanya mau dibawa ke mana, maka arahkan ke BPHI Mina,” katanya. Personil Daerah Kerja Madinah yang ditugaskan di Mina akan menyiapkan tujuh pos untuk mengatur rute jamaah haji yang akan melempar jumproh.
Pos itu tidak berbentuk tenda karena dilarang Pemerintah Arab Saudi, jadi hanya petugas yang menggunakan jaket hijau bertuliskan Indonesia dengan Lambang Bendera yang cukup besar.
(azmuttaqin/mch/arrahmah.com)