JAKARTA (Arrahmah.com) – Syam Organizer bekerjasama dengan DKM Daarul Ilmi dan beperapa elemen gerakan Islam lainnya menyelenggarakan Tabligh Akbar dengan Tajuk “Tebar Cinta untuk Bumi Syam” bertempat di Masjid Daarul Ilmi Komplek Kejaksaan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Ahad (29/09/2013).
Dalam Acara ini hadir sebagai narasumber Ust. Abu Harits, Lc, relawan Hilal Ahmar Society Indonesia(HASI) yang sudah dua kali menginjakkan kakinya ke bumi Syam (red : Suriah) yakni pada Ramadhan – Syawal 1433 H (2012 M) dan Ramadhan – Syawal 1434H (2013). Narasumber kedua adalah Ust. Abu Shofi, yang merupakan relawan pertama dari Syam Organizer Indonesia.
Dalam paparannya kedua relawan tersebut menyampaikan tentang hal-hal yang melatarbelakangi konfilk berdarah di Suriah yang sudah sampai memasuki tahun ke-3 (red : sejak konflik ini keluar ke dunia internasional)
Pada kesempatan tersebut Abu Harist membeberkan beberapa data korban kebiadaban rezim Firaun abad ini, Basyar Asaad. Data pengungsi Suriah sudah mencapai 5juta jiwa lebih. Pengungsi ini tersebar di beberapa negara antara lain Turki 490 ribu, Iraq 142 ribu, Jordan 530 ribu,Libanon 76 ribu, Mesir 124 ribu dan sebagian di beberapa Negara seperti Arab Saudi, dan Kuwait.
“Data korban meninggal per 21 September sudah mencapai 81 ribu lebih, Kalau dijumlahkan dari sekitar tahu 2011 sudah mencapai 260 ribu. Kalau di Palestina angka korban tersebut didapatkan dalam kurun waktu 10 tahun, tetapi di Suriah korban sebanyak itu terjadi hanya dalam 2-3 tahun. Ini lebih tragis”, tambahnya.
Sementara itu, Ustadz Abu Shofi juga menjelaskan mengenai program Syam Organizer di Suriah yakni, membangun rumah sakit rehabilitasi dan trauma center di wilayah Jabal Akrod dan membangun kemah pengungsian di wilayah Yamadhiyah.
“Dalam kesempatan ini kami menyampaikan tentang program ini untuk bersama-sama merasa memiliki, bersama-sama kita mengetahui kebutuhan mereka,” tambah Beliau.
Narasumber ketiga yakni Ustadz Ustman Ibnu Seif, menyampaikan bagaimana potret seorang muslim, mukmin dan muttaqin adalah selalu tawazun (red:menjaga keseimbangan) dalam hal pembinaan diri dan hal pembinaan ummat.
“Kalau kita bicara ummat, yang perlu ditanamkan dalam diri kita adalah al ihtimaam biamril mislimin (peduli terhadap urusan kaum Muslimin),” jelasnya. Kemudian beliau menyitir salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi Rasulullah SAW. Bersabda, “Barang siapa yang bangun di pagi hari ( di hari tersebut mendapatkan nikmat dari Allah) tetapi tidak peduli terhadap urusan kaum muslimin maka dia bukan golongan kaum muslimin”.
Selain itu Ustadz Utsman ibnu Seif menyampaikan beberapa point yang harus dilakukan terkait dengan maslah Suriah ini :
- Mendoakan, bantuan yang dapat kita berikan mendoakan orang-orang islam yang sedang terdzalimi baik di negeri suriah.
- Menceritakan masalah ini kepada kaum Muslimin yang lain, karena banyak informasi-informasi palsu yang beredar, maka harus iimbangi dan diceritakan bahwa yang terjadi di sana adalah pertarungan antara al-Haq dan al-Bathil.
- Bantuan dana, sebanyak mungkin yang mampu di infaqkan.
(azmuttaqin/syamor/arrahmah.com)