Oleh: Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman
(Arrahmah.com) – Bimillahirrahmaanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ikhwaani wakhawaati fillah rahimakullah…
Taushiyah hari ini adalah menjawab pertanyaan seorang ikhwan melalui SMS, nama dan alamat penanya dirahasiakan.
Pertanyaan itu berbunyi, “Ya ustaz bantulah saya, saya sebelum ini banyak mendurhakai Allah dan Rasul Nya, kemudian saya sadar akan kemaksiatan-kemaksiatan yang telah saya lakukan dengan sengaja atau diluar kesadaran saya. Sejak beberapa bulan ini saya tekun mengikuti taushiyah dan nasihat ustadz dan mengamalkan semua yang saya fahami, namun satu hal yang saya tidak habis pikir kenapa saya belum mendapatkan ketenangan hati dan yang lebih mengherankan lagi ialah rezqi saya malah menurun dari segi jumlah maupun keberkatannya. Tolonglah ustadz beri bimbingan kepada saya agar dapat menemukan jati diri saya…..?”
Saya coba menjawabnya:
Saudara…, barangkali anda akan heran dengan perlakuan Allah kepada anda, namun kenapa harus bertanya? Padahal Allah tidak perlu ditanya tentang apa yang dikerjakan, bahkan andalah yang patut ditanya kenapa anda mengerjakan hal itu. Allah berfirman:
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ (23)
“Allah tidak dituntut tanggung jawab-Nya atas segala tindakan-Nya. Tetapi orang-orang musyriklah yang dituntut tanggung jawab mereka,” (QS Al Anbiya 21:23).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam sebuah haditnya bersabda:
“Jika Allah sayang akan seorang hamba maka diberinya bala bencana, agar Allah Subhanahu wata’ala mendengar rintihannya,”
Pertanyaannya, apakah anda pernah menyadari kedurhakaan yang pernah dilakukan selama ini? Semakin anda durhaka justru semakin berlimpah ruah rezki dan karunia Allah yang anda terima. Itulah yang disebut ISTIDRAJ, menunda siksaan sebentar, untuk mendapat siksaan yang lebih pedih, dengan tambahan rezki agar terlena. disaat itu lah allah turunkan bencana yang tidak seorang pun selamat daripadanya. Naudzubillah min dzalik…
Jadi dengan belum datangnya ketetenangan dan ketenteraman padahal anda sudah berusaha sungguh-sungguh bertaubat dan istigfar dengan menyesali segala dosa dan kesalahan, bukan berarti Allah tidak menerima taubat dan mengabulkan segala doa yang anda panjatkan?
Akan tetapi usaha anda belum maksimal, dosa karena kedurhakaan masih lebih banyak ketimbang taubat, zikir, istigfar dan amal shaleh yang anda lakukan. Teruslah tingkatkan istigfar dan taubat anda, zikir dan doa, tilawah Al Qur’an dan ta’lim, serta infaq fie sabilillah karena diantara fungsi infaq dan sadaqah ialah membersihkan dosa-dosa.
Renungkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berikut:
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ المَاءُ النَّارَ
“…dan shadaqoh itu menghapuskan kesalahan-kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (HR At Tirmizi -shahih)
Semoga anda diberi Allah kesabaran, keteguhan dan sfat istiqomah.
Kemudian bagaimana agar hati anda menjadi tenang, fikiran dan perasaan anda menjadi tenteram? Hati yang selalu dirundung susah, duka, sempit dan ragu-ragu, lemah beramal shalih adalah tanda hati yang sakit. Dan obat hati yang sakit adalah Al Qur’an. Maka perbanyaklah membaca, mentadabburnya, serta mengikuti petunjuk dan arahannya. Insya Allah hati akan menjadi tenteram.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا (82)
“Kami telah menurunkan ayat-ayat Al-Qur’an untuk menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang beriman. Adapun orang-orang kafir, ketika mereka mendengar bacaan Al-Qur’an, mereka semakin sesat karena mendustakannya.” (QS Al Isra, 17: 82)
Firman Nya lagi:
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ قُلْ إِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ (27) الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (28)
“Orang-orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya sebuah mukjizat diturunkan kepada Muhammad dari Tuhannya.” Katakanlah: “Sesungguhnya Allah akan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya karena dosa-dosanya, dan memberi hidayah kepada siapa yang mau bertaubat kepada-Nya,yaitu mereka yang beriman dan hatinya menjadi tenteram ketika mengingat Allah. Ketahuilah, sesungguhnya dengan mengingat Allah semua hati akan menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d, 13: 27-28)
Semoga jawaban ringkas ini bermanfaat untuk penanya dan yang ikut serta membaca penjelasan ini.
Amien ya rabbal alamien.
Wallahu’alam bish shawab…
(abujibriel.com/arrahmah.com)