Ulama Jihad, Syaikh Abdullah Azzam rahimahullah, mengatakan beberapa orang kulit putih Inggris ingin membantai kulit hitam Afrika, kulit hitam mulai menjerit dan berteriak. Ketika si kulit putih melihat bagaimana kulit hitam menjerit, mereka mengatakan “Bagaimana tidak beradabnya orang hitam ini!”
Inilah metode yang sama yang dilakukan oleh tentara setan hari ini. Siapapun yang meneriakkan dan menjerit mengenai ketidakadilan, mereka menyebutnya tidak beradab, ekstrimis dan ribuan nama palsu dan tidak cocok lainnya. Untuk mempersingkat cerita, beberapa hari lalu, pembunuh rakyat Afghanistan, penjual ratusan Mujahidin Arab dan non-Arab telah dieksekusi. Pengawal kedustaan, penyesat dan tentara korup, seorang hamba dungu tentara Pakistan yang berhati keras mulai meneriakkan bahwa Mujahidin Taliban adalah penindas dan tidak tahu berterima kasih.
Jika yang disebut tentara Muslim pendukung kedustaan, tentara Pakistan-mereka yang tidak mempraktekkan apapun kecuali pekerja bayaran untuk kepentingan Zionis, Salibis dan kafirin, pembunuh Muslim Pakistan, pembom masjid, pengusir warga Muslim dari Swat, Bajaur, Mohmand, Khyber, Orakzai, Kurram, Waziristan Utara dan Selatan dan seluruh wilayah Pakistan, penjarah kekayaan rakyat, menodai kehormatan mereka, semuanya akan dikatakan baik-baik saja! Namun jika Taliban menyerang anti-Islam dan bajingan anti-Muslim, antek Amerika dan membalas dendam untuk kaum Muslim dan mengeksekusi para pengkhianat seperti Kolonel Imam, yang tangannya bersimbah darah ribuan Mujahid Afghan, rakyat Afghan, imigran Arab dan non-Arab, dan Mujahidin Pakistan…kemudian mereka meneriakkan dan menangis bahwa Taliban penindas kejam! Segala puji hanya milik Allah, seluruh dunia akan tahu siapa sebenarnya Taliban, di masa lalu dan di masa depan, dapat membuat dan mengimplementasikan suatu sistem teladan keadilan dan kesetaraan, atas izin Allah.
Seorang munafik berwajah dua dan pembuat kekacauan, seperti Kolonel Imam adalah musuh tersembunyi untuk Taliban, racun mematikan bagi kepentingan Islam dan kaum Muslim. Ini hanyalah satu orang munafik yang telah menemui nasibnya, sedangkan sebenarnya tanggung jawab Taliban untuk membuat daftar dari mereka para kriminal mengerikan yang mengkhianati Jihad, bahan bakar konflik di antara Mujahidin, menyebabkan buah dari jihad pergi ke tempat sampah karena perselisihan internal, dan menargetkan masing-masing dari setiap orang dari mereka dan membuat pelajaran bagi mereka untuk generasi selanjutnya, menunjukkan kepada mereka bahwa Mujahidin memberikan musuh mereka, musuh Islam dan kaum Muslim, kewajaran bagi mereka bahkan setelah melewati waktu bertahun-tahun.
Jadi, penerima manfaat dari harta rampasan sisa ISI dan mereka yang sering menawarkan kesetiaan mereka dan mengkhianati Mujahidin agar waspada. Walaupun mereka mungkin saat ini menyamar sebagai Mujahid, akan datang waktu ketika identitas mereka akan terbongkar, atas izin Allah. Jadi, berhati-hatilah!
Dimana para bayaran militer Pakistan dan lainnya yang disebut simpatisan, yang kini mencucurkan air mata di hadapan jenazah Kolonel Imam, ketika Taliban ingin menukar munafikin ini dengan tahanan mereka? Air mata yang mereka cucurkan adalah air mata buaya. Jika mereka tulus terhadap Kolonel mereka, lalu mengapa mereka tidak membuat satu pergerakan untuk waktu 7 sampai 8 bulan, ketika si munafik buas yang tangannya bersimbah darah Muslim tak bersalah berada dalam penahanan Taliban. Ini bukti jelas bahwa tak peduli berapa banyak pelayanan dan berteman dengan ISI dan agen intelijen lain, mereka pasti akan membuktikan bahwa suatu saat mereka akan mengatakan bahwa kalian tidak lagi setia suatu hari nanti. Kolonel ini menderita berbulan-bulan selama dalam penahanan, namun orang-orang ini yang menangisi jenazahnya tidak pernah bertanya bahkan mengenai keadaannya! Jadi, bagi siapa saja yang bersahabat dengan ISI, berhati-hatilah, waspadalah!
Segala puji hanya milik Allah, mujahid pemberani kami, amir kami yang kami hormati, Hakeemullah Mehsud hafidzahullah, telah membuktikan dalam keputusannya untuk membunuh Kolonel Imam bahwa mukminin adalah seperti besi di antara kebenaran dan kepalsuan. Semoga Allah meningkatkan ketabahan dan tekad amir yang kami hormati dan mungkin ia mengaktifkan seluruh yang berada di bawah kepemimpinannya untuk mematuhi seluruh perintahnya yang berdasarkan Qur’an dan Sunnah. Amin.
Perlu diingat, kami tidak berperang untuk suku Pashtun, Punjab, Uzbek atau Arab. Segala puji bagi Allah, kami bebas dari kenajisan dan nasionalisme. Kami mengibarkan bendera untuk kesatuan Ummat. Munafik ini yang dikenal dengan Kolonel Imam telah membunuh Muslim, jadi sebagai Muslim kami mengeksekusinya untuk pembalasan. Segala puji hanya milik Allah yang menjadikan Taliban mampu melaksanakan aksi ini dan semoga Allah mengizinkan Taliban mengeksekusi lebih banyak munafik lainnya. Amin
Tehrik-e-Taliban Pakistan
Berikut video eksekusi Kolonel Imam oleh Mujahidin Taliban Pakistan :
(haninmazaya/arrahmah.com)