JAKARTA (Arrahmah.com) – Perkembangan hasil penyelidikan kasus aksi teror paket bom buku, hingga kini belum juga diketahui. Komisi I DPR mendesak BIN memaparkan analisanya sehingga kepanikan masyarakat terhadap paket-paket yang diduga mencurigakan tidak berkepanjangan.
“Teror bom buku itu akhir dari ujungnya itu apa?,” ujar anggota Komisi I DPR, Hidayat Nurwahid, dalam raker dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2011).
Hidayat menuturkan, BIN harus menjelaskan kepada DPR seperti apa kajiannya. Sehingga aksi bom buku ini tidak dibiarkan begitu saja meresahkan masyarakat.
“Kami ingin tahu dalam kajian BIN, bom buku itu apa kepentingannya dan apa sasarannya. Ulil mengatakan bahwa bom buku itu adalah kaitan dengan keinginan kelompok yang menilai partai tertentu merusak pluralisme SBY karena masuk dalam koalisi,” papar Hidayat.
Hidayat lalu mempertanyakan keseriusan pemerintah menyangkut penarikan Umar Patek dari Pakistan. BIN juga diminta menjelaskan seputar isu terkini, termasuk kebakan tangki kilang BBM di Cilacap dan kemacetan di Pelabuhan Merak.
“Bagaimana menangani Umar Patek yang malah menjadi ditangani oleh Pakistan padahal seharusnya di Indonesia. Bagaimana menanggapi kebakaran kilang minyak di Cilacap dan juga kemacetan panjang di pelabuhan Merak,” tuturnya. (dtk/arrahmah.com)