VATIKAN (Arrahmah.com) – Sebuah surat kabar Italia, La Repubblica, menerbitkan sebuah surat yang ditulis oleh kepala Vatikan, Paus Francis, kepada mantan editor koran itu, Eugenio Scalfari.
Dalam surat tersebut, pemimpin katolik dunia itu mengklaim bahwa semua umat manusia berhutang budi kepada Yahudi, seperti dikutip KC pada Sabtu (14/9/2013).
Dalam menanggapi sebuah pertanyaan mengenai “janji Tuhan kepada orang-orang Yahudi”, Francis menjawab “orang-orang Yahudi masih merupakan akar suci bagi kita.”
Dia melanjutkan bahwa mereka merupakan “orang-orang yang memelihara iman mereka saat melewati cobaan yang mengerikan pada abad lalu.”
“Dan untuk ini, kita tidak akan pernah cukup berterima kasih kepada mereka, bukan hanya sebagai [jemaat] Gereja, tetapi juga sebagai umat manusia pada umumnya,” kata Francis kepada jemaatnya.
Sebelumnya, beberapa tahun yang lalu, di bawah tekanan dari lobi Yahudi, Vatikan mengubah salah satu doa utama “Misa Tridentin” yang telah dilantunkan jemaat mereka selama berabad-abad.
Pada tahun 2008, Paus Benediktus ke-16 meluncurkan susunan doa mereka yang baru dalam bahasa Latin. Dalam doa versi baru itu, kata-kata “kebutaan”, “kesesatan”, dan “mengembalikan orang-orang Yahudi kepada keimanan”, yang Yahudi anggap menyinggung mereka pun dihapus.
Tetapi doa baru itu meminta orang-orang Yahudi untuk mengakui Yesus Kristus. Yahudi kembali mengecam doa baru itu. Menurut organisasi Yahudi, doa itu masih terdengar menghina mereka.
Doa baru itu diterbitkan di surat kabar Vatikan L’Osservatore Romano, hanya dalam bahasa Latin. Isinya tidak lagi menyebutkan kebutaan orang-orang Yahudi. namun berisi permohonan kepada Tuhan untuk menyingkirkan selubung dari hati umat Yahudi.
Terjemahan tidak resmi doa baru itu akhirnya berbunyi sebagai berikut: “Marilah kita berdoa bagi orang-orang Yahudi Semoga Tuhan kita mencerahkan hati mereka sehingga mereka dapat mengakui Yesus Kristus, Juru Selamat semua orang.”
Seorang pendeta [Yahudi] Rosen yang cukup berpengaruh, menyatakan kepuasannya bahwa kata-kata yang dia anggap menyerang orang-orang Yahudi telah dihapus dari isi doa Katolik.
Akan tetapi dia kembali memprotes doa baru tersebut, karena menurutnya masih menunjukkan bahwa orang Yahudi harus mengakui Yesus.
Versi klasik doa tersebut berbunyi: “Dengarkanlah doa-doa yang kami berikan untuk kebutaan orang-orang itu, sehingga mereka dapat mengakui cahaya kebenaranmu, yaitu Kristus, dan dapat diselamatkan dari kegelapan mereka.” (banan/arrahmah.com)