BANDUNG (Arrahmah.com) – Tidak ada dari aspek mana pun yang tak sesat dari Syiah–baik aqidah, syariah, ataupun akhlak dan muamalah. Syiah adalah Zionis yang menggunakan baju “Islam Syiah”. Syiah itu, ya zionis.
Demikian KH Athian Ali M Da’i, MA, Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) menegaskan saat tampil sebagai pembanding dalam acara Bedah Buku ‘Zionis & Syiah Bersatu Hantam Islam’ di Masjid Al-Fajr Jl Cijagra Raya Buah Batu, Bandung, Sabtu (14/9/2013).
“Sejak awal kita sudah diberitahu bahwa Syiah itu adalah Zionis Yahudi. Syiah adalah produk Zionis Yahudi melalui tokoh munafik Abdullah bin Saba,” ujar KH Athian yang sejak awal isu Syiah merebak sudah tegas-tegas tak kompromi dengan kelompok yang berupaya menyebarkannya.
Karenanya, kata KH Athian Ali, Zionis dan Syiah itu bukan sesuatu yang terpisah. Jangan sampai rancu memahaminya. Sebab Zionis dan Syiah itu adalah sesuatu yang menyatu. Zionis ya Syiah, Syiah ya Zionis. Zonis berbaju Zionis (Syiah) dan Zionis berbaju “Islam”.
Sekitar seribuan jamaah di lantai pertama dan lantai utama masjid memadati acara bedah Buku ‘Zionis & Syiah Bersatu Hantam Islam’ tulisan Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi ini. Selain KH Athian Ali, Muhammad Pizaro tampil sebagai pembicara pertama, dalam bedah buku yang dipimpin oleh Ketua Divisi Syakhshiyyah Islamiyyah – FUUI dan Pemimpin Redaksi Bulletin Syakhshiyyah Islamiyyah – FUUI, Tardjono Abu Muas.
Menurut KH Athian Ali, buku Pizaro ini mencoba mengungkap sejarah siapa sebenarnya Syiah. Ada kesamaan antara Syariat Yahudi dengan Syiah. KH Athian mengatakan, kaum Yahudi juga meletakkan batu di depan mereka saat mereka melaksanakan ritualnya, sama seperti kaum Syiah.
“Kesamaan lain, kaum Yahudi mengubah/memalsukan kitab Taurat, orang Syiah pun mengubah isi Qur’an bahkan menganggap Qur’an bukan lagi kitab suci,” ungkapnya.
Lalu, ujar KH Athian, kalau sudah suntuk, kaum Yahudi menggabungkan “shalat” (ritual) nya, maka Syiah pun menggabungkan “shalat”nya.
Kesamaan lainnya, kata KH Athian, kaum Yahudi sangat memusuhi malaikat Jibril, demikian pula Syiah. Menurut Syiah, malaikat Jibriel salah saat menyampaikan wahyu, mestinya wahyu itu disampaikan kepada Ali bin Abi Thalib, bukan Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam). “Jadi,menurut Syiah, malaikat Jibril itu salah,” ungkap master dari Al Azhar Kairo ini.
Masih ada kesamaan Zionis Yahudi dengan Syiah. Kata KH Athian, kaum Yahudi hanya menikmati tubuh-tubuh istri mereka untuk sementara, sama dengan Syiah dengan kawin mut’ahnya, bersifat sementara, yang menurut KH Athian, tak lebih dari perzinahan.
Dan, kaum Yahudi berpendapat berbohong itu dihalalkan, sedang Syiah dengan taqiyahnya juga menghalalkan dusta, bahkan, papar KH Atihian, bohong itu bisa jadi akidah yang mendapatkan pahala bagi yang melakukannya. Terutama berbohong untuk tidak mengaku sebagai Syiah, supaya umat percaya dulu sama mereka.
Ada lagi kesamaan Yahudi dengan Syiah, tambah KH Athian. “Kaum Yahudi mencaci maki istri Nabi Musa ‘alaihi salam, Syiah juga mencaci maki istri Nab Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) Siti ‘Aisyah radhiyallah ‘anha,” kata tokoh yang sejak 1985 secara terbuka di Bandung sudah tegas menolak paham sesat dan menyesatkan itu. (salam-online)
(azmuttaqin/salamonline/arrahmah.com)