JEMBER (Arrahmah.com) – Setelah bentrokan antara warga aswaja dengan penganut syiah di desa puger kulon, kecematan Puger Jember pada Rabu (11/09) lalu situasi keamanan di Puger berangsur-angsur mulai membaik. Aparat gabungan yang diturunkan masih terlihat menjaga titik-titik rawan di desa Puger Kulon dan desa Puger Wetan.
Namun, situasi keamanan yang mulai mereda sempat terusik saat warga puger mengetahui bahwa ada informasi penangkapan yang akan dilakukan oleh pihak kepolisian kepada ustadz Fauzi, salah seorang tojoh Aswaja yang menentang keberadaan Ponpes Darus Sholihin yang menyebarkan aliran Syiah.
Beredar informasi yang menyebutkan bahwa ustadz Fauzi akan diamankan pihak kepolisian, Ahad, (15/9/2013). Sementara pihak pengelola Ponpes Darus Sholihin Habib Ali AlHabsyi beserta anaknya Isa Al Mahdi tidak disentuh aparat.
” Ada info yang akan di tahan ustadz Fauzi (tokoh sunny)sementara Ali alHabsyi dan Isa Al Habsyi tidak disentuh sama sekali, ba’da Dzuhur PCNU Kencong-Jember akan rapat menyikapi masalah ini,” demikian peasan pendek yang diterima oleh Kiblatnet pada Ahad pagi ini.
Atas informasi tersebut Kiblat.net berusaha untuk menghubungi ustadz Fauzi namun yang bersangkutan belum memberikan konfirmasi.
Namun, salah seorang tokoh masyarakat Puger, Ahmad Haqqi Afandi menyatakan bahwa kabar tersebut hanya isu yang tidak benar.
“Hanya isu, Ustadz Fauzi baru saja saya telepon, dia ada di rumhnya sampai detik ini,” ujar Haqqi melalui pesan pendek, Ahad (15/9/2013).
Meski sudah ada penangkapan yang dilakukan pihak Polda Jatim terhadap pelaku pembunuhan dan pengeroyokan yang menyebabkan terbunuhnya Eko Mardi Santoso pada bentrokan Rabu lalu. Kepolisian masih belum menyelidiki siapa aktor utama kerusuhan Puger yang bermula dari acara karnaval yang tak mendapatkan izin dari pihak Muspika dan kepolisian setempat.
(azmuttaqin/kiblat/arrahmah.com)