BREGA (Arrahmah.com) – Puluhan orang meninggal dunia setelah salibis AS melancarkan serangan udara di wilayah Libya, saat pertempuran tengah berlangsung antara pasukan loyalis Gaddafi dengan pejuang oposisi di pinggiran kota Brega.
Pasukan oposisi kembali melepaskan tembakan dengan roket dan RPG untuk membalas serangan tentara loyalis Gaddafi di timur kota minyak, Brega. Pejuang oposisi berusaha mencegah tentara pemerintah merebut kembali wilayah dekat Ajdabiya, lapor The Guardian.
Bentrokan datang sehari setelah tentara Gaddafi merebut kembali kota minyak Ras Lanuf dan memaksa pihak oposisi melarikan diri ke timur.
Pada Rabu (30/3/2011), Menteri Luar Negeri Libya, Moussa Koussa meninggalkan posnya dan membelot ke London. Juru bicara Pemerintah Tripoli mengatakan Koussa mengundurkan diri untuk menjalani perawatan medis di Tunisia.
Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague mengatakan London belum memberikan kekebalan terhadap Koussa.
NATO kini mengambil alih seluruh komando dari AS untuk seluruh operasi di Libya. Kepala NATO, Anders Fogh Rasmussen mengatakan mempersenjatai tentara oposisi untuk memerangi tentara Gaddafi di luar lingkup operasi aliansi militer Barat.
Perdana Menteri Turki menolak ide mempersenjatai pasukan revolusioner.
Laporan mengatakan bahwa agen Inggris dan Amerika menilai bagaimana untuk membantu pasukan revolusioner. (haninmazaya/arrahmah.com)