TEL AVIV (Arrahmah.com) – Israel sedang mempertimbangkan rencana pembangunan pulau buatan di Jalur Gaza untuk mengundang para wisatawan untuk datang ke area tersebut, Guardian melaporkan pada Rabu (30/3/2011).
Yisrael Katz, menteri transportasi, menyatakan rencana ini sedang ada dalam pertimbangan selama beberapa bulan dan telah didukung oleh Binyamin Netanyahu, perdana menteri Israel.
Jalur Gaza tidak lagi memiliki pelabuhan dan bandara karena hancur dibom oleh Zionis Israel. Area ini merupakan tempat paling ramai ketujuh di dunia. Sejak 2007, Israel, yang mengendalikan sebagian besar perbatasan Gaza hanya mengizinkan sejumlah barang yang boleh keluar masuk ke Gaza.
Katz menyatakan bahwa pulau tersebut akan ada di bawah kontrol internasional selama 100 tahun untuk menjamin keamanan Israel. “Kami telah merekonstruksi model dan banyak pengusaha yang tertarik dan sedang bersiap-siap untuk menginvestasikan uangnya,” lanjutnya pada Israel Army Radio.
Juru bicara kementerian transportasi itu mengklaim bahwa tujuan utama rencana juga akan memberikan pengaruh positif, terutama dalam rangka meningkat kualitas hidup warga Palestina di Gaza sembari menjamin keamanan Israel.
Ia memperkirakan proyek ini akan menghabiskan dana sekitar $ 10 miliar (£ 6,2 miliar), membuka 100.000 lowongan pekerjaan serta menghabiskan waktu 10 tahun sampai benar-benar tuntas.
Sementara itu, Ghassan Khatib, juru bicara Otoritas Palestina, mengatakan bahwa jika Israel ingin memperbaiki kehidupan warga Palestina ada banyak langkah sederhana yang bisa mereka ambil, bukan dengan membangun pantai buatan.
“Ini adalah fantasi murni dan bukan menjadi perhatian Israel. Jika mereka ingin membantu Palestina, mereka harus mengakhiri pengepungan terhadap Gaza” (althaf/arrahmah.com)