DAMASKUS (Arrahmah.com) – Presiden rezim kafir Suriah, Bashar al-Assad membantah dirinya memiliki peran dalam serangan senjata kimia yang menewaskan sedikitnya 1.600 orang di pinggiran Damaskus, lapor CBS News pada Ahad (8/9/2013).
Dalam salah satu program CBS News, Charlie Rose, yang bertindak sebagai co-host sebuah acara wawancara eksklusif di Istana Kepresidenan di Damaskus pada Ahad (8/9) pagi, mengatakan bahwa Assad mengklaim penolakan.
“Ya, dia menyangkal adanya hubungan dengan serangan itu,” ujarnya. “Dia membantah bahwa dia mengetahui, meksipun faktanya, di sana ada serangan kimia, meskipun apa yang ia katakan dan meskipun rekaman video (menampilkan korban yang meregang nyawa dengan penuh kesakitan).”
Rose mengatakan Assad mengatakan kepadanya bahwa bukti yang ada tidak cukup untuk “membuat penilaian konklusif”.
Rose menayakan, mengulang pernyataan Assad mengenai tuduhannya kepada pejuang Suriah atas penggunaan senjata kimia pada 21 Agustus lalu.
Assad menjawab tidak tahu apakah untuk mengharapkan adanya serangan oleh Amerika serikat, tetapi ia mengasumsikan ada.
“Dia mengatakan kami sangat siap (menghadapi serangan AS-red),” ujar Rose.
Ini adalah wawancara pertama Assad dengan CBS dalam dua tahun terakhir dan akan ditayangkan secara keseluruhan pada Senin (9/9) dalam program “charlie Rose Show”. (haninmazaya/arrahmah.com)