PAMULANG (Arrahmah.com) – Penjajahan kaum kapitalis, liberal dan sekuler terhadap kaum Muslimin di negeri ini tampaknya tidak bisa dibiarkan. Ketiga ideologi itu jelas nyata pada acara maksiyat Miss World. Untuk itu Wakil Amir Majelis Mujahidin ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman menyerukan jihad fi sabilillah dalam upaya membatalkan acara pentas maksiyat Miss World di Indonesia.
“Wahai para mujahidin dan mujahidah saatnya kalian tampil untuk melaungkan kebenaran, nahi mungkar dan jihad fi sabilillah sebelum ke medan perang yang sesungguhnya. Ini adalah medan perang dakwah dan nahi mungkar,” ujar ustadz Abu Jibriel kepada arrahmah.com, Senin (2/9/2013).
Ustadz Abu Jibriel juga mengatakan bahwa panitia penyelenggara Miss World tutup mata dan telinga atas realitas Muslim Indonesia yang tidak menghendaki berlangsungnya acar itu di negeri ini. Bahkan terkesan arogan, tidak mendengarkan suara umat Islam lewat tokoh-tokohnya.
“Panitia dan sponsor utamanya Hary Tanoe dan istrinya yang telah mengeluarkan uang sedikitnya 200 miliar rupiah. Dia enggan mematuhi seruan MUI, Menteri Agama Suryadarma Ali dan tokoh-tokoh dari berbagai ormas Islam. Dia tak peduli dengan semua teguran, nasehat bahkan tekanan dan intimidasi terhadap diri, keluarga dan jabatannya sebagai pembesar TV MNC group,” kata Ustadz Abu Jibriel.
Dia juga mengingatkan MNC group dengan Hari Tanoe sebagai bosnya agar jangan bersikap arogan dan intoleran terhadap kaum Muslimin Indonesia. Ustadz Abu Jibriel mengatakan, jangan hanya lantaran ingin mengeruk keuntungan dan menunjukkan kehebatannya mampu membawa misi setan ke Indonesia, dengan mengorbankan rusaknya aqidah, syariah dan muamalah ratusan juta kaum Muslimin.
Lebih tegas ustadz Abu Jibriel mengingatkan sejarah peristiwa penolakan Miss World di negeri yang juga mayoritas Muslim, Nigeria tahun 2002. Hal ini akibat dari panitia yang maksa agar acara tetap terselenggara.
“Jika hal ini berlaku berarti telah mengumumkan penentangan dan peperangan terhadap umat Islam terbesar dunia. Apakah dia (Hary Tanoe red) dan tokoh-tokoh misi syetan dunia, ingin mengulangi peristiwa bentrok umat Islam Negeria dengan panitia misi setan dunia pada tahun 2002, yang berakibat 200 orang meninggal dan 5000 orang luka-luka. Adakah hal serupa tidak mungkin terjadi di Indonesia. Makal dari itu mari seluruh umat Islam bersatu padu untuk menggagalkan misi setan.”
Akhirnya Ustadz Abu Jibriel berdoa: “Semoga Allah Subhanahu wata’ala menolong kita. Allahumma Amiin ya Mujibas-sailin,” pungkasnya
(azmuttaqin/arrahmah.com)