AL-MANAMAH (Arrahmah.com) – Hampir 300 orang telah ditahan atau menghilang sejak pemerintah Bahrain melakukan tindakan keras terhadap para pendemo anti-pemerintah, ujar seorang mantan anggota parlemen oposisi.
“Kami memiliki sekitar 250 orang yang dikonfirmasikan telah ditangkap dan 44 hilang, meskipun jumlahnya masih fluktuasi karena orang-orang tersebut muncul kembali setelah bersembunyi dari polisi,” ujar Ibrahim Mattar kepada Reuters.
Mattar yang berasal dari kelompok oposisi terbesar al-Wefaq, menambahkan bahwa banyak penduduk Bahrain ditangkap di pos pemeriksaan atau dalam penggerebekan rumah.
Kebanyakan dari mereka yang ditahan atau menghilang bukanlah aktivis, ujarnya.
Sementara itu, pemimpin kelompok oposisi lain mengatakan kepada Press Tv bahwa pendemo akan melanjutkan unjuk rasa mereka sampai tuntutan mereka terpenuhi.
Pada Minggu (27/3/2011), pengunjuk rasa sekali lagi turun ke jalan di ibukota, Manama, meskipun keadaan darurat diberlakukan.
Kekuatan Bahrain yang didukung oleh tentara Saudi dan Uni Emirat Arab meningkatkan serangan mereka terhadap pengunjuk rasa.
Protes melawan pemerintah telah dimulai sejak pertengahan Februari lalu. Sedikitnya 24 orang telah tewas dan sekitar 1.000 lainnya mengalami luka sejauh ini. (haninmazaya/arrahmah.com)