DAMASKUS (Arrahmah.com) – Antisipasi atas kemungkinan serangan udara AS di Suriah tidak hanya menjadikan pasukan rezim kafir Assad waspada, Mujahidin juga melakukan hal yang sama.
Amerika Serikat pada Jum’at (30/8/2013) merencanakan respon terbatas untuk “menghukum” presiden Bashar al-Assad atas perbuatan brutal dan keji menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga negaranya sendiri yang menewaskan sedikitnya 1.600 orang di pinggiran Damaskus pada dua pekan lalu.
Mujahidin tengah waspada, pejuang asing terutama yang berpengalaman yang telah bergabung dalam barisan mereka, mungkin melihat kampanye militer AS dan serangan pesawat tak berawak akan menghantam mereka di seluruh wilayah.
Mujahidin telah membersihkan banyak basis mereka dari para pejuang, kendaraan dan persenjataan, menurut seorang sumber yang mengklaim dekat dengan Mujahidin seperti dilansir Reuters.
“Tentu saja kami memindahkan pejuang dan peralatan kami. Apakah Anda pikir kami percaya Amerika?” ujar seorang pejuang dari kelompok Liwa al-Islam, yang berbicara melalui Skype dari pinggiran luar ibukota Damaskus kepada Reuters.
“Mereka memberi Assad waktu dua minggu untuk membersihkan basisnya. Kami tahu kami adalah target sebenarnya.”
Kelompok lain yang lebih besar seperti Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) atau Jabhah an-Nushrah mengambil langkah-langkah yang lebih luas dan rahasia.
“ISIS telah mengevakuasi banyak pusat, terutama di bagian utara dan timur Suriah. Mereka meningkatkan keamanan bagi para amir, mengubah lokasi mereka dan mobil mereka,” ujar seorang sumber di Libanon.
Berbagi tips secara online
Mujahidin dari wilayah lain telah membagi berbagai saran untuk menghadapi serangan AS. Mulai dari menimbun makanan sampai saran strategis untuk mempertahankan operasi sementara amir mereka bersembunyi.
Pelajaran berharga bisa diambil dari Mali, Irak dan Afghanistan.
Abdullah Saqr, yang terkait dengan kelompok Fateh al-Islam yang berakar di Libanon, memposting beberapa nasehat di Twitter.
“Mulai ubah lokasi Anda dan temukan tempat penampungan, tidak bergerak dalam konvoy besar. Ambil ponsel dari seluruh pejuang Anda dan jauhkan mereka dari kepemimpinan untuk mempertahankan lapisan keamanan,” tulisnya.
“Saudara-saudaraku, ini situasi yang serius, bukan lelucon. Orang-orang Amerika tengah memikirkan cara dengan waktu terbatas untuk serangan, yang berarti akan menjadi tidak lebih dari sebuah serangan mendadak seperti yang terjadi di Afghanistan atau Irak.” (haninmazaya/arrahmah.com)