WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri pertahanan AS, Robert Gates, menyatakan pada Minggu (27/3/2011) bahwa tidak ada satupun saat ini yang bisa memastikan berapa lama militer Amerika Serikat terlibat di Libya, lansir Fox News.
Saat ditanya apakah misi ini akan berakhir dalam satu tahun, Gates menjawab, “Saya kira tidak satu orang pun yang tahu jawabannya.”
Gates membahas intervensi ini bersama dengan Hillary Clinton selama hari Minggu dalam beberapa wawancara. Sementara ia menolak untuk memberikan perkiraan berapa lama Amerika Serikat bisa terlibat. Namun, dua pejabat tinggi AS itu hanya menegaskan bahwa hasil yang signifikan telah dibuat dan NATO akan mengambil peran yang jauh lebih besar.
Clinton mengatakan, “Kami mulai melihat, karena kerja yang cukup baik dari koalisi, pasukan Gaddafi mulai kembali ke arah barat. Dan oposisi mulai merebut kembali tanah mereka yang hilang.”
Tak lama setelah Clinton dan Gates berbicara, duta besar menyetujui rencana untuk menjadikan NATO sebagai komando semua operasi udara – termasuk serangan darat – di Libya dari pasukan pimpinan AS yang telah melakukan serangan udara sebelumnya.
Gates juga mengatakan bahwa intervensi militer asing di Libya bisa berkelanjutan. Dia mengatakan Pentagon berencana untuk mengumpulkan sumber daya dari negara-negara Eropa dan lainnya untuk mengambil peran yang lebih besar.
Clinton dan Gates bersikeras bahwa tujuan mereka hanya sebatas pada melindungi warga sipil.
“Seseorang tidak boleh meremehkan kemungkinan rezim itu sendiri retak,” kata Gates.
Dia mengatakan Gaddafi tidak boleh merasa terlalu nyaman setelah 42 tahun memelihara masa kediktatorannya. (althaf/arrahmah.com)