Hidup ini sangat singkat, bagaikan seorang musafir yang istirahat sejenak di bawah pohon untuk melanjutkan perjalanan. Menurut orang jawa “urip mung mampir ngombe” cuma buat minum aja. Hehe (sok jowo gw)
Al-Qur’an mengatakan secara implisit bahwa satu hari diakhirat rasanya bagaikan seribu tahun di dunia. Bukankah ini kaidah teori relativitas? Sesuai pula dengan fenomena yg sering kita lihat.
Laron berpikir telah hidup lama, buktinya sudah mengelilingi ruangan rumah, namun jika cicak melihatnya maka umur laron hanya semalam saja. Cicak pikir umurnya juga telah lama, namun jika dilihat oleh kucing maka umurnya sebentar saja.
Kucing pikir ia telah berumur panjang, namun apakah sama jika kuda yg melihatnya? Begitu pula kuda jika dilihat oleh manusia maka umur kuda hanya singkat saja.
Bagaimana dengan manusia? Siapa yg melihat umur manusia? Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur’an sebagai sumber kebenaran absolut.
1 hari akhirat = 1000 tahun
24 jam akhirat = 1000 tahun
3 jam akhirat = 125 tahun
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun
Umur manusia rata-rata 60 – 70 tahun. Jadi hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.
Hanya satu setengah jam saja, menentukan kehidupan abadi kita kelak hendak surga atau neraka? Cuma satu setengah jam saja penderitaan karena kemiskinan maka bersabarlah… Satu setengah jam saja coba buat ALLAH senang dan hentikan buat setan senang. Cuma satu setengah jam saja mencoba menahan nafsu dan ganti dengan syari’at. Satu setengah jam yang penuh perjuangan, namun akan ALLAH ganti dengan surga yang abadi. Insya ALLAH…
Masya Allah..
Sahabatmu dijalan Allah,
Muhammad Jibriel Abdul Rahman