KAIRO (Arrahmah.com) – Pasukan Mesir mengetahui keberadaan pemimpin Ikhwanul Muslimin (IM), Mohammad Badie, setelah mereka mencegat panggilan teleponnya dengan anggota senior IM, lapor Asharq al-Awsat mengutip sumber keamanan pada Rabu (21/8/2013).
Badie dilaporkan menggunakan ponsel kerabat untuk menerima panggilan dari anggota senior IM yang tidak disebutkan namanya. Namanya tidak pernah disebut dalam percakapan, tetapi pasukan junta mampu mengidentifikasi suaranya, menurut laporan itu.
Badie tinggal dengan beberapa ajudannya di sebuah apartemen yang dimiliki oleh anggota IM yang juga mantan anggota parlemen.
Pasukan junta memasuki apartemen yang terletak dekat Rabaa al-Adawiyah dan Nasr City pada menggunakan kunci untuk membuka pintu, lanjut laporan yang menambahkan bahwa Mohammad Badie tengah tertidur di sebuah kamar saat penangkapan terjadi.
Ketika ia membuka matanya, ia tidak terkejut melihat kehadiran tiga orang bersenjata yang menodongkan senjata ke kepalanya, menurut laporan tersebut.
“Dia tidak mengajukan pertanyaan atau mengatakan apa-apa. Tak lama kemudian, ia bertanya apakah ia bisa mengenakan jubah putih yang berada di kursi di samping tempat tidur dan meninggalkan ruangan menuju ruang tamu di mana ia meminta segelas air.”
Badie dibawa ke penjara Torra, Kairo selatan di mana tokoh-tokoh senior rezim sebelumnya, Hosni “Mubarak” juga ditahan.
Sementara itu, IM Mesir menunjuk pemimpin sementara mereka setelah penangkapan Mohammed Badie.
Mahmoud Ezzat , yang sebelumnya merupakan wakil Badie, ditunjuk sebagai pemimpin IM menggantikan Badie.
Seorang anggota senior IM, Ahemd Aref mengatakan bahwa penangkapan Badie tidak mengubah apapun.
“Pemimpin Ikhwanul Muslimin adalah hanya seorang individu, di antara jutaan yang menentang kudeta,” ujarnya. (haninmazaya/arrahmah.com)