JAKARTA (Arrahmah.com) – Geliat pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di Malaysia dan Brunei Darussalam, seperti pembangunan kawasan Iskandar Muda (IRDA) di Johor dan Sarawak Corridor of Renewable Energy (SCORE) di Sarawak, yang dimulai pada 2011 ini membuka peluang Indonesia untuk banyak menempatkan tenaga kerja Indonesia (TKI) sektor formal baik semi skil maupun skil guna bekerja di proyek tersebut.
Untuk memanfaatkan peluang lapangan kerja di proyek-proyek infrastruktur di Malaysia dan Brunei itu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menggelar Pertemuan Ke-V Workshop dan International Business Meeting di Hotel Jayakarta, Yogyakarta, Rabu-Jumat (23-25 Maret).
Demikian siaran pers dari media center BNP2TKI yang diterima Kompas, Rabu (23/3/2011) malam.
Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat mengatakan, pemerintah melalui BNP2TKI memang terus berupaya memanfaatkan setiap peluang permintaan tenaga kerja Indonesia, khususnya TKI sektor formal.
Menurut Jumhur, tingginya permintaan tenaga kerja asing di Malaysia dan Brunei merupakan peluang yang bisa diraih para TKI khususnya TKI formal. Karena itu BNP2TKI terus menggenjot penempatan TKI formal setiap tahunnya, yang dimulai pada 2009 saat BNP2TKI mencanangkan sebagai tahun peningkatan kualitas penempatan TKI formal.
Upaya itu dilakukan baik melalui kerjasama penempatan tenaga kerja antar pemerintah (Government to Government), pemerintah ke swasta (Government to Private) dan penempatan antar perusahaan dengan mitranya di luar negeri (Private to Private). (komp/arrahmah.com)