HOMS (Arrahmah.com) – Dua pria Muslim berkebangsaan Libanon-Swedia yang meninggalkan rumah mereka di Skandinavia untuk membela saudara-saudara seiman mereka di Suriah, telah syahid (in Syaa Allah), ujar ulama setempat pada Sabtu (3/8/2013), lansir The Local.
Hassan dan Moatasem Deeb gugur pada Jumat (2/8) dalam serangan di pos pemeriksaan Abu Zeid dekat Qalaat al-Hosn di provinsi Homs, ujar Syeikh Mohammed Ibrahim kepada AFP.
Syeikh Mohammed mengatakan keduanya melancarkan operasi syahid di pos pemeriksaan tersebut dan kematian mereka tidak sia-sia karena serangan terhadap pos pemeriksaan itu berhasil.
Sepupu mereka, Jihad Deeb mengklaim meskipun keduanya telah lama menunjukkan diri mereka religius, kabar kematiannya memukul keluarga mereka. Menurutnya, jika Hassan masih berada di Skandinavia saat ini, ia akan mendapatkan gelar sarjana tahun ini. Namun keduanya lebih memilih melaksanakan ibadah tertinggi dalam Islam, berjihad membela saudara seiman mereka.
Mereka melakukan perjalanaan ke Mankubeen, Libanon, di mana orang tua mereka telah tinggal di sana selama dua tahun terakhir.
Didirikan untuk menjadi rumah bagi banyak keluarga asal Tripoli selama banjir tahun 1955, Mankubeen kemudian menjadi rumah bagi keluarga miskin yang tidak bisa membiayaai kehidupan di jantung kota pelabuhan utara.
Hari ini, Mankubeen terseret dalam perang dari negara tetangga. Di mana mayoritas warga Sunni Libanon mendukung pemberontak Suriah dan kelompok Syiah mendukung rezim Assad.
Sekitar satu tahun lalu, adik terkecil keluarga Deeb, Rabih, gugur mendahului kakak mereka dalam pertempuran di salah satu kota di Suriah. Komitmen terhadap Jihad dari keluarga ini begitu tinggi.
Pada tahun 2007, salah satu paman mereka yang berjuang melawan tentara Libanon di kamp pengungsi Palestina Nahr al-Bared, juga syahid.
Pamannya yang lain, kini berada di penjara Jerman karena hubungannya dengan Al Qaeda.
Setelah keduanya datang ke Mankubeen dari Swedia, para pemuda ini memutuskan untuk menyeberangi perbatasan dan bergabung dengan Jund al-Sham, ujar Syeikh Mohammed.
“Moatasem yang pertama kali melakukan perjalanan. Ia pergi ke Qalaat al-Hosn delapan bulan lalu. Hassan bergabung dengannya dua bulan kemudian,” lanjut Syeikh Mohammed.
Keluarga itu kedatangan banyak tamu pada Sabtu lalu, yang mengucapkan selamat kepada mereka atas syahidnya anak-anak mereka di Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)