(Arrahmah.com) – Yayasan Media As-Sahab, sayap media mujahidin Al-Qaeda, pada hari Kamis, 23 Ramadhan 1434 H bertepatan dengan 1 Agustus 2013 M merilis pesan audio Amir Al-Qaeda Syaikh Aiman az-Zhawahiri hafizhahullah seputar kudeta militer di Mesir.
Pesan audio itu berdurasi 15 menit 37 detik dan berjudul Shanam al-‘Ujwah ad-Dimuqrathi, alias Berhala “Tepung” Demokrasi. Al-Fajr Media Center selanjutnya merilis audio tersebut secara lebih luas melalui situs-situs jihad internasional. Berikut ini terjemahan lengkap dari pesan audio Syaikh Syaikh Aiman az-Zhawahiri hafizhahullah tersebut.
Yayasan Media As-Sahab
Ramadhan 1434 H / Agustus 2013 M
mempersembahkan
Pesan audio Syaikh Aiman az-Zhawahiri
berjudul
Shanamu al-‘Ujwah ad-Dimuqrati
Berhala ‘Tepung’ Demokrasi
Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Sekali-kali orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani tidak akan rela kepadamu sampai engkau mengikuti ajaran agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang benar.” Dan seandainya engkau mengikuti hawa nafsu (keinginan) mereka setelah datang ilmu [Al-Qur’an] kepadamu niscaya engkau tidak memiliki pelindung dan penolong dari sisi Allah.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 120)
Dengan nama Allah. Segala puji hanya milik Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, sahabatnya dan semua pengikut setianya.
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin di manapun Anda berada…
As-salamu’alaykum wa rahmatullah wa barakatuh
Orang-orang salibis, sekuler, tentara yang melakukan konspirasi jahat, kroni-kroni Husni Mubarak, dan segelintir “aktivis Islam” telah bersatu padu dengan gelontoran dana dari negara-negara Teluk dan pengaturan Amerika untuk menjatuhkan pemerintahan Muhammad Mursi.
[Orang-orang salibis Kristen Koptik]
Adapun orang-orang salibis [Kristen Koptik], maka pembesar mereka Paus Theodoros II telah menegaskan dalam perayaan penggulingan pemerintahan Mursi bahwasanya “hari ini adalah hari bersejarah”. Orang-orang salibis telah mendukung penggulingan Muhammad Mursi, sebab penggulingannya merupakan langkah untuk mendirikan negara Kristen Koptik mereka, yang ingin mereka [mulai] lepaskan dari Mesir Selatan.
Orang-orang salibis tidak mampu menerima pemerintahan Muhammad Mursi, meskipun Mursi berulang kali menegaskan dirinya sebagai presiden yang tidak membeda-bedakan antara orang muslim dan orang masehi, bahwa Negara Mursi tegak di atas dasar nasionalisme, bukan di atas dasar akidah keagamaan. Namun orang-orang salibis tidak sanggup menerima kenyataan bahwa Mesir diperintah oleh seorang presiden yang berasal dari kalangan kelompok Islam.
Sebab, orang-orang salibis hanya menginginkan Mesir diperintah oleh seorang sekuler tulen yang loyal kepada Amerika. Sehingga mereka bisa tetap bersama rencana jahat Amerika dan zionis untuk membagi-bagi Mesir, sebagaimana sebelumnya Sudan telah dipisahkan dari Mesir melalui tangan pemimpin Mesir yang mengklaim dirinya “Pemimpin Pan Arabisme”.
[Orang-orang sekuler]
Adapun orang-orang sekuler, pemimpin mereka Muhammad el-Baradai telah mengumumkan dalam perayaan penggulingan Muhammad Mursi wajibnya perdamaian nasional. Maksudnya adalah wajibnya memaafkan kejahatan-kejahatan [mantan diktator] Husni Mubarak dan kroni-kroninya yang selama ini mendanai gelombang oposisi untuk menjatuhkan pemerintahan Muhammad Mursi.
El-Baradai adalah utusan kepentingan Amerika, pecari-cari jabatan internasional dan orang yang bersekongkol untuk mensukseskan penjajahan [Amerika dan NATO] di Irak, agar ia tetap mendapatkan jabatan internasionalnya tersebut.
Orang-orang sekulerlah yang telah membuat berhala demokrasi dari adonan tepung, kemudian mereka sendiri yang memakan “roti demokrasi” tersebut untuk menggulingkan pemerintahan Mursi. Mereka pura-pura melupakan demokrasi, pemilihan umum, pergantian kekuasaan secara damai dan dongengan-dongengan palsu demokrasi lainnya yang mereka pergunakan untuk menipu “orang-orang yang lugu”.
Mereka menggunakan pasukan militer yang berkomplot jahat agar bisa mengantarkan mereka ke kursi kekuasaan, setelah mereka tidak mampu meraihnya melalui kotak-kotak suara [dalam pemilihan umum] yang mereka anggap suci tersebut.
Mereka menggunakan pasukan militer yang berkomplot jahat agar bisa menjatuhkan konstitusi Mesir yang [sebenarnya] masih membangun negara sekuler-nasionalis, hanya lantaran sebagian teks konstitusi itu mengandung sedikit arah menuju kemungkinan penerapan parsial sebagian hukum syariat Islam.
Mereka tak mampu menanggung kenyataan itu dan demokrasi yang mereka agung-agungkan pun terasa sangat sempit. Maka mereka pun memilih jalan kekerasan militer untuk pergantian kekuasaan. Apa yang dipersembahkan oleh orang-orang sekuler untuk negara Mesir?
Orang-orang sekuler mempersembahkan El-Baradai, sang penghancur Irak, agar ia melanjutkan tugasnya untuk menghancurkan Mesir.
Hans Blix, ketua Departemen Pengawasan Atom PBB, berani mengundurkan diri dari jabatannya ketika Amerika menginvasi Irak. Namun Muhammad El-Baradai tidak mampu dan tidak mau melakukan tindakan yang menunjukkan kemuliaan jiwa dan ketinggian harga diri ini, karena El-Baradai ingin terus-menerus memegang jabatan dan menikmati fasilitasnya sampai hari terakhir.
Ketiga masa jabatannya di lembaga PBB itu selesai, mereka mengirimkannya ke Mesir untuk tujuan dan tugas lain. Sangat disayangkan, sungguh membuat tertawa sekaligus membuat tangis, Ikhwanul Muslimin Mesir-lah yang memberikan dukungan massa kepada kampanye El-Baradai saat bersaing dengan Husni Mubarak. Akibatnya pada hari ini Ikhwanul Muslimin memetik benih yang kemarin mereka taburkan. Seperti dikatakan oleh penyair Al-Mutanabbi:
وَكَمْ ذَا بِمِصْرَ مِنْ الْمُضْحِكَاتِ # وَ لَكِنَّهُ ضَحِكٌ كَالْبُكَاءِ
Betapa banyak di Mesir lelucon yang menggelakkan tawa
Namun tawa yang mendatangkan tangis ratapan
Apa lagi yang dipersembahkan oleh orang-orang sekuler untuk negara Mesir?
Orang-orang sekuler mempersembahkan Hamdin Sabbahi, keturunan [Gamal Abdu] Nasir, agar ia mengembalikan kepada bangsa Mesir kekalahan perang tahun 1956 M, kekalahan perang tahun 1967 M, penjara-penjara penuh penyiksaan, pengadilan-pengadilan rekayasa, kerusakan dinas intelijen, lokalisasi pelacuran Abdul Hakim Amir, kemewahan [artis] Abdul Hamid dan Wardah al-Jazairiyah, serta kebiadaban Syamsu Badran dan Hamzah Basyuni.
Sangat disayangkan, sungguh membuat tertawa sekaligus membuat tangis, Ikhwanul Muslimin Mesir-lah yang berkoalisi dengan Hamdin Sabbahi dalam pemilihan legislatif.
Orang-orang sekuler mempersembahkan untuk negara Mesir Amru Musa, [mantan] pejabat tinggi rezim Husni Mubarak yang gila dan menjilat kekuasaan sampai usus yang terakhir.
Orang-orang sekuler mempersembahkan Hizbul Wafd [Partai Utusan], yang berkuasa setelah kejahatan militer penjajah Inggris pada Februari 1944 M, dan kini berkuasa setelah kejahatan kekuatan militer penjajah Amerika pada 2013 M.
[Tentara Nasional Mesir loyalis Amerika dan Israel]
Adapun “Tentara ke-Amerika-amerikaan” adalah tentara yang diasuh oleh Amerika lewat bantuan-bantuan militer, kursus-kursus militer, sarana-sarana militer, sarana-sarana komunikasi dan manuver-manuver militernya. Para pemimpin militer [Mesir] bersumpah janji untuk melaksanakan perintah-perintah Amerika, menjaga kepentingan-kepentingan Amerika, dan menjaga keamanan anak asuh Amerika yaitu Israel.
Tentara inilah yang dipergunakan oleh Husni Mubarak sebagai alat untuk menindas gerakan Islam, di mana pengadilan-pengadilan militer telah mejatuhkan lebih dari 100 vonis hukuman mati untuk kaum muslimin [para aktivis Islam].
Tentara inilah yang menjadi bagian dari sistem militer Amerika, di mana tentara ini menyediakan untuk Amerika pangkalan-pangkalan militer, gudang-gudang logistic, fasilitas-fasilitas pelabuhan dan dukungan bahan bakar bagi militer Amerika. Tentara inilah yang mengikuti latihan-latihan militer dan manuver-manuver militer Amerika. Di antaranya manuver “bintang terbit” di mana pasukan Amerika dan sekutu-sekutunya melakukan latihan penyerbuan Mesir dari laut [Laut Mediterania dan Laut Merah] untuk mencapai Kairo guna menjatuhkan pemerintahan Islam apapun.
Tentara Mesir-lah yang dari bandara-bandara militernya bertolak pesawat-pesawat tempur Amerika yang membombardir Afghanistan dan Irak.
Tentara Mesir-lah yang kesatuan-kesatuanannya turut ambil bagian [bersama AS dan NATO] dalam invasi salibis terhadap Afghanistan.
Tentara Mesir-lah yang ikut mengepung Gaza dan menghancurkan terowongan-terowongan [jalur sembako] ke Gaza.
Tentara Mesir-lah yang hari ini dipergunakan oleh Amerika dengan cara seperti Amerika mempergunakan tentara Pakistan dan tentara Turki, untuk mengendalikan politik lokal dari balik layar, lalu melakukan intervensi secara terang-terangan jika keadaan menuntut hal itu, seperti peristiwa terakhir di Mesir yaitu kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Muhammad Mursi.
[Kroni-kroni Husni Mubarak]
Adapun kroni-kroni Husni Mubarak, mereka-lah yang mendanai gelombang penentangan oposisi terhadap pemerintahan Muhammad Mursi di bawah kepemimpinan Ahmad Syafiq dari [markasnya di] Uni Emirat Arab.
Di antara mereka terdapat Abdul Majid Mahmud, pejabat dalam semua era, si juru bicara para algojo, si pena para algojo dan si genderang para algojo. Ia kembali dengan cepat untuk memainkan kembali peran kotornya yang dahulu ia perankan di era Husni Mubarak, sejak ia didik dalam asuhan Dinas Intelijen untuk menjadi pengawal negara Husni Mubarak, yang selalu meridhainya dan men”jampi-jampi” dirinya sampai ia naik menjadi Wakil Presiden.
[Syaikh Al-Azhar]
Di antara mereka [oposisi] terdapat Syaikh [rektor Universitas] Al-Azhar, yang kita warisi dari pemerintahan bobrok Husni Mubarak. Ia selalu siap-sedia untuk mendukung kudeta tentara yang berkomplot jahat tersebut, sebagaimana dahulu ia mendukung Husni Mubarak dan memfatwakan keharaman demonstrasi anti Husni Mubarak.
[Partai dan kelompok Salafi]
Sangat disayangkan, telah bersepakat dengan mereka [oposisi] sekelompok “aktivis Islam” yang terus-menerus melakukan tanazul [mengalah dan menggugurkan prinsip perjuangan Islam demi kepentingan duniawi] demi tanazul.
Awalnya mereka bisa menerima perjuangan jalur politik [ala demokrasi] yang berasaskan kedaulatan di tangan mayoritas suara. Padahal sebelumnya mereka menganggap hal itu kekafiran dan kesyirikan.
Lalu mereka melakukan tanazul lainnya dengan membentuk parta politik [Hizb an-Nur as-Salafi] sesuai UU Kepartaian yang melarang pendirian partai politik di atas landasan keagamaan. Mereka menerima dan rela melepaskan sifat “agama” dari partai mereka.
Lalu mereka melakukan tanazul ketiga saat mereka menerima perjanjian damai dengan Israel [Perjanjian Camp David], normalisasi hubungan dengan Israel, menegaskan akan komitmen dengannya dan tidak mencederainya.
Lalu mereka melakukan tanazul keempat saat mereka menyetujui konstitusi sekuler [konstitusi baru Mesir hasil referendum era Muhammad Mursi] yang tegak di atas dasar sekulerisme, kedaulatan di tangan suara mayoritas, dan negara nasionalis.
Lalu mereka melakukan tanazul keempat saat mereka bergabung dengan tentara keamerika-amerikaan, orang-orang sekuler, salibis Koptik dan kroni-kroni Husni Mubarak, dalam kudeta militer yang menggulingkan aktivitas politik demokratis, yang sebelumnya mereka perbolehkan dengan alasan kondisi darurat. Mereka turut serta membunuh konstitusi [sekuler] yang sebelumnya mereka berbangga telah meridhainya semata-mata demi meraih restu tentara keamerika-amerikaan.
Maka perumpamaan mereka seperti orang yang berjualan minuman keras dengan mengklaim alasan darurat, di mana ia membutuhkan harta untuk mengobati anaknya yang hampir mati atau untuk membangun rumahnya yang telah runtuh. Namun tiba-tiba ia justru turut serta dalam membunuh anaknya sendiri dan menghancurkan rumahnya sendiri. Lalu setelah itu semua, ia masih juga berjualan minuman keras!
Seakan-akan tujuan dari klaim-klaimnya bukanlah menjelaskan alasan darurat, melainkan menjelaskan alasan terus-menerus melakukan kejahatan tersebut.
[Kenapa Muhammad Mursi digulingkan?]
Pemerintahan Muhammad Mursi diserang bukan karena ia pemerintahan Ikhwanul Muslimin, namun sebagai serangan terhadap arah perjuangan Islam apapun. Pemerintahan Ikhwanul Muslimin telah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan restu Amerika dan orang-orang sekuler.
Namun mereka [Amerika dan orang-orang sekuler] tidak merestuinya dan tidak percaya kepadanya. Sebab mereka tidak lupa dengan semboyan Ikhwanul Muslimin “Jihad adalah jalan kami, dan mati syahid di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami”. Ikhwanul Muslimin sendiri telah melepaskan semboyan ini dan menggantinya dengan semboyan “Islam adalah solusi”. Namun orang-orang salibis dan orang-orang sekuler tidak melupakan [semboyan pertama mereka] itu.
[Pelajaran yang bisa dipetik dari kudeta militer di Mesir]
Sesungguhnya peristiwa yang terjadi di Mesir merupakan bukti paling besar atas kegagalan menempuh jalan demokrasi untuk mencapai pemerintahan Islam.
Apa yang terjadi [di Mesir] ini sebelumnya belum pernah ada peristiwa sejenisnya dilihat dari aspek besar dan brutalnya peristiwa. Peristiwa [di Mesir] ini lebih besar dan lebih brutal dari kegagalan di Aljazair dan Palestina. Sebab Ikhwanul Muslimin [di Mesir] dalam kesempatan kali ini telah sukses meraih kursi kepresidenan dan kabinet, serta menguasai mayoritas kursi di Majelis Perwakilan Rakyat [parlemen]. Meski demikian, mereka digulingkan dari kekuasaannya dengan kekuatan militer.
[Nasehat untuk rakyat Mesir dan pendukung Mursi]
Oleh karena itu saya menyampaikan nasehat kepada para pendukung pemerintahan Mursi. Saya katakan kepada mereka:
Pertama kali, kita harus mengakui bahwa legalitas (kepemimpinan yang sah) bukanlah pada pemilihan umum dan demokrasi, namun legalitas adalah pada syariat Islam. Orang yang keluar dari [ketaatan kepada] syariat Islam adalah orang yang telah keluar dari legalitas. Orang yang tunduk kepada hukum-hukum syariat Islam adalah orang yang melaksanakan dan selaras dengan legalitas.
Maka legalitas kepemimpinan yang kalian bela dan kalian pegang teguh adalah legalitas syariat Islam dan kedudukan tinggi syariat Islam di atas semua konstitusi dan perundang-undangan. Legalitas bukanlah pemilihan Mursi sebagai kepala negara [presiden], sebagai presiden bagi sebuah negara sekuleris nasionalis yang mengakui asas nasionalisme, kedaulatan di tangan suara mayoritas, batas geografi Sykes-Piccot dan Lord Katsner, mengingkari kedaulatan syariat Islam, ukhuwah Islam dan persatuan negeri-negeri kaum muslimin.
Kalian telah menerjuni semua kancah pemilihan umum dan referendum. Kalian telah memenangkan semuanya, baik referendum konstitusi, pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden. Meski kalian telah melakukan semua hal itu, mereka tetap menggulingkan kalian dari kekuasaan dan tidak mau menerima kalian.
Kalian telah melakukan tanazul dengan tidak menerapkan syariat Islam. Kalian menerima nasionalisme, negara sipil [negara berdasar hukum positip], ikatan kebangsaan dan kedaulatan rakyat [bukan kedaulatan syariat Islam]. Kalian mengelu-elukan pengadilan hukum positif yang bobrok. Kalian mengakui kedaulatan perundang-undangan yang destruktif. Meski kalian telah melakukan semua hal itu, mereka tetap tidak mau menerima [pemerintahan] kalian.
Kalian telah setuju menghormati semua perjanjian internasional, perjanjian “menyerah” dengan Israel dan perjanjian-perjanjian keamanan dengan Amerika. Meski kalian telah melakukan semua hal itu, mereka tetap tidak mau menerima [pemerintahan] kalian.
Kalian telah melupakan bahwa demokrasi itu monopoli Barat dan tidak diperkenankan untuk aktivis Islam untuk menikmati buah-buah demokrasi, meskipun aktivis Islam itu melakukan tanazul demi tanazul, kecuali dengan satu syarat: menjadi budak Barat dalam pemikiran, perbuatan, kebijakan politik dan kebijakan ekonominya.
Kalian telah melalaikan dua perkara sangat penting dalam pertarungan:
Perkara pertama, tabiat akidah dalam pertarungan, yaitu pertarungan antara kekafiran dan keimanan, pertarungan antara menerima kedaulatan Allah dan menerima kedaulatan selain Allah. Bukan [semata-mata] pertarungan partai-partai politik dalam ikatan kebangsaan.
Perkara kedua yang kalian lalaikan, tabiat realita pertarungan. Ia bukanlah pertarungan antara partai-partai nasionalis yang saling bersaing, melainkan pertarungan antara zionis dan salibis di satu pihak dengan Islam di pihak lain yang berseberangan.
Seandainya kalian sejak awal mula revolusi menyatukan setiap aktivis Islam di atas tuntutan penerapan syariat Islam, tuntutan melawan normalisasi hubungan dengan Israel, tuntutan melepaskan diri dari pengadilan yang bobrok, kekuasaan militer keamerika-amerikaan dan kroni-kroni Husni Mubarak…seandainya kalian menyatukan massa rakyat di atas tuntutan-tuntutan tersebut dan kalian melanjutkan revolusi sampai semua tuntutan tersebut terealisasikan, niscaya kerugian apa yang akan kalian derita? Kalian tidak akan menderita kerugian apapun. Justru kalian akan meraih ridha Allah dan keteguhan di atas akidah Islam.
[Seandainya kalian melakukan hal itu] apa yang akan mereka perbuat kepada kalian? Apakah mereka akan menghalangi kalian dari meraih kekuasaan? Justru sekarang mereka telah menggulingkan kalian dari kursi kekuasaan.
[Seandainya kalian melakukan hal itu] Apakah Amerika akan marah kepada kalian? Justru merika sekarang telah marah kepada kalian.
[Seandainya kalian melakukan hal itu] Apakah mereka akan menangkapi kalian? Justru sekarang mereka telah menangkapi kalian.
[Seandainya kalian melakukan hal itu] Apakah mereka akan menumpahkan darah kalian? Justru sekarang mereka menumpahkan darah kalian, membakar kantor-kantor kalian dan menyerang masjid-masjid.
[Seandainya kalian melakukan hal itu] Apakah kalian akan kehilangan dukungan internasional? Justru sekarang dunia internasional bersatu memusuhi kalian.
[Seandainya kalian melakukan hal itu] Apakah militer akan memusuhi kalian? Justru sekarang militer mengkudeta kalian dan menyingkirkan kalian dari kursi kekuasaan dengan kekuatan senjata.
[Solusi]
Saya mengatakan hal ini bukanlah untuk mengungkapkan rasa suka atas derita orang lain ~na’udzu billah~, namun aku mengungkapkan penyakitnya agar aku bisa menjelaskan terapinya.
Maka [solusinya] saya mengajak kepada setiap orang yang ikhlas, mulia, dan mencintai kemenangan Islam untuk menyatukan kalimat [suara] kaum muslimin di atas kalimat tauhid [beribadah kepada Allah semata dan menegakkan syariat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam].
Saya mengajak saudara-saudaraku untuk mencampakkan semua sarana dan jalan perjuangan yang bertolak belakang dengan kedaulatan syariat Islam. Hendaknya mereka bersatu dalam gerakan dakwah massal yang mengajak kepada penerapan syariat Islam sebagai penguasa, bukan yang dikuasai…syariat Islam sebagai pemberi perintah, bukan yang diperintah…syariat Islam sebagai pemimpin, bukan yang dipimpin.
[Dan saya mengajak] hendaknya umat [rakyat Mesir] menolak perjanjian ‘menyerah’ [perjanjian Camp David]dan normalisasi hubungan dengan Israel, [menolak] perjanjian-perjanjian keamanan dengan Amerika, [menolak] setiap bentuk penyimpangan dari Islam dan sikap membebek kepada musuh-musuh Islam.
Saya mengajak “tentara-tentara Mushaf” untuk menerjuni “peperangan Mushaf” yang dahulu diserukan oleh al-imam asy-syahid Hasan Al-Banna rahimahullah.
Dan akhir dari seruan kami adalah segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya dan sahabatnya.
Wassalamu’alaykum wa rahmatullah wa barakatuh
Link download
Kwalitas tinggi
108.18 MB
Kwalitas sedang
50.34 MB
http://archive.org/download/D.S.3/S2.rmvb
Kwalitas mobile
35.32 MB
Audio MP3
14.3 MB
Sumber:
Al-Fajr Media Center
Ramadhan 1434 H / Agustus 2013 M
(muhibalmajdi/arrahmah.com)