(Arrahmah.com) – Yayasan Media As-Sahab, sayap media mujahidin Al-Qaeda, pada hari Kamis, 23 Ramadhan 1434 H bertepatan dengan 1 Agustus 2013 M merilis pesan audio Amir Al-Qaeda Syaikh Aiman az-Zhawahiri hafizhahullah.
Pesan audio itu berdurasi 15 menit 37 detik dan berjudul Shanam al-‘Ujwah ad-Dimuqrathi, alias Berhala “Tepung” Demokrasi. Al-Fajr Media Center selanjutnya merilis audio tersebut secara lebih luas melalui situs-situs jihad internasional.
Dalam pesan audionya, Syaikh Aiman az-Zhawahiri menjelaskan lima hal:
Pertama, pihak-pihak yang terlibat dalam kudeta militer tersebut dan peran jahat yang mereka mainkan. Beliau menyebutkan peranan Kristen Koptik, kelompok sekuler, kelompok militer keamerika-amerikaan, kroni-kroni Husni Mubarak dan kelompok [partai] salafi Mesir.
Kedua, alasan sebenarnya kudeta militer yang menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis, Muhammad Mursi. Presiden Mursi telah melakukan banyak hal demi mendapatkan restu Amerika, militer dan kaum sekuler. Mursi mengakui perjanjian Camp David yang berisi pengakuan kedaulatan negara penjajah zionis Israel. Mursi menormalisasikan hubungan diplomatik dengan Israel.
Pada masa pemerintahannya Mursi melakukan operasi militer terhadap kaum muslimin di Semenanjung Sinai dan menghancurkan terowongan-terowongan jalur suplay sembako ke Gaza. Mursi digulingkan bukan karena faktor ke-Ikhwanul Muslimin-an pribadinya. Ia digulingkan karena Barat dan kaum sekuler tidak menginginkan pemerintahan dipegang oleh kalangan islamis. Kudeta itu adalah pernyataan perang terhadap arah perjuangan Islamis, dari kelompok apapun aktivis Islam berasal.
Ketiga, pelajaran yang bisa dipetik dari kudeta militer di Mesir. Perjuangan lewat partai politik, pemilihan umum dan parlemen tidak akan mengantarkan umat Islam kepada penerapan syariat Islam. Kudeta militer selalu mewarnai keberhasilan partai Islam dalam pentas kekuasaan demokrasi.
Keempat, nasehat kepada umat Islam dan pendukung Mursi. Syaikh Aiman mengingatkan sejatinya pertarungan di Mesir bukanlah pertarungan antara partai Ikhwanul Muslimin melawan partai-partai oposisi semata. Lebih dari itu, hakekatnya adalah pertarungan antara ideologi Islam melawan ideologi zionis-salibis dan pertarungan antara keimanan melawan kekafiran.
Kelima, di akhir pesannya, Syaikh Aiman az-Zhawahiri mengajukan persatuan umat Islam di atas kalimat tauhid dan menjadi gerakan dakwah massal yang menyerukan penerapan syariat Islam sebagai solusi.
“Saya mengajak ‘tentara-tentara Mushaf’ untuk menerjuni ‘peperangan Mushaf’ yang dahulu diserukan oleh al-imam asy-syahid Hasan Al-Banna rahimahullah,” kata beliau.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)