ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Ratusan warga Pakistan menggelar aksi unjuk rasa memprotes pembebasan kontraktor CIA yang telah terbukti membunuh dua warga Pakistan di Lahore, Jumat (18/3/2011).
Aksi protes dilakukan di Islamabad, ibukota Pakistan, dipimpin oleh partai Tehreek-e-Insaaf (Pergerakan untuk Keadilan). Pemrotes berjalan dari Mesjid Merah setelah melaksanakan sholat Jumat, meneriakkan slogan anti-Amerika dan anti-pemerintah.
Kemarahan rakyat Pakistan semakin meningkat setelah AS menyerang wilayah kesukuan menggunakan pesawat mata-mata yang menghantam sebuah rumah dan menewaskan sedikitnya 41 orang sipil pada Kamis (17/3).
“Seluruh rakyat Pakistan bersama-sama dan berjanji jika di masa mendatang ada satu lagi nyawa Pakistan melayang, maka 180 juta rakyat Pakistan akan turun ke jalan,” ujar Khan, pemimpin unjuk rasa.
Para pengunjuk rasa meneriakkan “Teman AS adalah pengkhianat” dan “Jatuh dengan Amerika”.
Unjuk rasa dilakukan dua hari setelah Raymond Davis dibebaskan setelah keluarga dari kedua korban pembunuhan diberikan sejumlah uang yang disebut dengan “diyat” dan kasus ditutup.
Hubungan AS-Paskitan
Davis, yang sebelumnya membunuh namun mengklaim bahwa ia “mempertahankan diri” telah ditetapkan bersalah. Namun anehnya, pengadilan memutuskan membebaskannya dengan dalih keluarga korban telah memaafkannya dan diberikan kompensasi.
Terdapat laporan bahwa keluarga korban berada di bawah tekanan. Namun As membantah adanya pembayaran apapun terhadap keluarga korban.
Dalam peristiwa terpisah, seorang kepala suku Pakistan mendeklarasikan pembalasan dendam setelah AS melancarkan serangan misil pada pertemuan antar suku di Pakistan.
“Ini tidak akan dilupakan dan anggota suku tidak akan meninggalkannya tanpa membalas dendam,” ujarnya. (haninmazaya/arrahmah.com)