KAIRO (Arrahmah.com) – Pesawat-pesawat tempur Mesir berputar-putar dalam ketinggian cukup rendah di atas lapangan Rabiah al-Adawiyah, Nasr City, Kairo pada Kamis malam (1/8/2013).
Hal itu dilakukan hanya sehari setelah Departemen Dalam Negeri Mesir mengumumkan dimulainya operasi pembubaran secara paksa massa demonstran pendukung presiden terguling Mursi, yang berpusat di lapangan Rabiah al-Adawiyah, Nasr City, Kairo, dan lapangan Nahdhah Mesir, laporan TV Al-Jazeera.
Wartawan Al-Jazeera Ahmad Shalabi melaporkan langsung dari lapangan Rabiah al-Adawiyah bahwa pesawat-pesawat militer terbang rendah pada Kamis malam di atas massa demonstran yang memenuhi lapangan Rabiah al-Adawiyah. Pesawat-pesawat tersebut berputar-putar di setiap pintu masuk dan keluar lapangan Rabiah.
Wartawan menambahkan bahwa massa demonstran menyambut pesawat-pesawat militer itu dengan pekikan anti junta militer. Massa demonstran mengecam keras kudeta militer dan menegaskan tetap berpegang teguh pada konstitusi dengan tuntutan pengembalian presiden terguling Mursi.
Pasukan keamanan Mesir telah memperketat pengamanan sebagai persiapan jika Departemen Dalam Negeri memerintahkan mereka untuk menyerbu massa demonstran di dalam lapangan Rabiah. Pasukan keamanan juga melakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap kartu identitas dan isi tas para demonstran yang masuk ke dalam lapangan.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang berakhirnya massa demonstran pendukung Mursi jika pasukan keamanan menyerbu dan membubarkan mereka, juru bicara Ikhwanul Muslimin Jihad al-Haddad mengatakan “tidak ada sesuatu pun yang akan berubah”.
Sementara itu mantan wakil gubernur Alexandria Hasan Barnish menyatakan kepada Al-Jazeera bahwa ia memprediksikan “para pelaku kudeta militer” akan melakukan apapun. Ia menambahkan bahwa pemerintah Mesir telah memerintahkan Departemen Dalam Negeri “untuk membunuh” saat memberikan mandat pembubaran demonstran di lapangan Rabiah dan Nahdhah dengan kekuatan militer.
Sementara itu Front Pembebasan Nasional yang sekuler dan liberal mendukung bulat keputusan Departemen Dalam Negeri untuk membubarkan massa demonstran secara paksa. Front berdalih pembubaran demonstran pendukung Mursi dengan kekuatan militer akan mengembalikan kehidupan rakyat Mesir kepada kondisi normal. (muhibalmajdi/arrahmah.com)