SRINAGAR (Arrahmah.com) – Para pengunjuk rasa bentrok dengan pasukan penjajah India di beberapa wilayah Kashmir yang diduduki musyrikin India untuk hari kedua berturut-turut. Mereka menentang jam malam yang diberlakukan untuk menahan kemarahan publik atas pembunhan terhadap empat orang warga Kashmir oleh pasukan pendudukan.
Petugas polisi berbicara dengan media dengan kondisi anonim mengatakan bahwa pengunjuk rasa melemparkan batu dan polisi serta paramiliter menggunakan pentungan, gas air mata dan tembakan peringatan untuk “mengendalikan” massa, lapor Al Jazeera.
Lima pengunjuk rasa dan dua polisi terluka dalam bentrokan tersebut.
Setidaknya 50 orang terluka dalam bentrokan serupa pada Jumat (19/7/2013).
Kerusuhan terjadi setelah empat orang ditembak mati oleh pasukan penjajah India pada Kamis (18/7). Mereka merupakan bagian dari aksi unjuk rasa yang memprotes penodaan terhadap kitab suci ummat Islam oleh penjaga perbatasan di sebuah desa terpencil di Kashmir.
Para pengunjuk rasa mengatakan pasukan perbatasan India merobek-robek salinan Al Qur’an dan memukul penjaga sekolah di sebuah sekolah Islam pada Rabu (17/7) malam.
Dalam sikap yang langka, dewan menteri boneka Kashmir pada Jum’at (19/7) mengecam penembakan tersebut dan memberikan kompensasi kepada keluarga korban masing-masing 500.000 rupee. (haninmazaya/arrahmah.com)