KAIRO (Arrahmah.com) – Kabinet pertama Mesir sejak digulingkannya presiden Muhammad Mursi telah diambil sumpahnya pada Selasa (16/7/2013) kemarin, memberikan kursi jabatan penting bagi anggota oposisi liberal, lansir Al Arabiya.
Pemerintah baru Mesir yang memasukan tiga wanita ke dalam kabinet baru ini, tidak memasukkan siapapun dari gerakan atau partai Islam.
Panglima militer Abdel Fattah al-Sisi, sosok yang populer di balik pemecatan Mursi, diangkat menjadi wakil perdana menteri pertama dan menteri pertahanan dan Hossam Eissa disumpah sebagai wakil perdana menteri dan menteri pendidikan tinggi dalam pemerintahan baru yang dipimpin oleh seorang ekonom liberal Hazem al-Beblawi selaku perdana menteri.
Muhammad Ibrahim, menteri dalam negeri yang diangkat oleh Mursi, tetap dalam jabatannya, yang bertanggung jawab atas kepolisian. Sementara Nabil Fahmy, yang sebelumnya menjabat sebagai duta besar untuk Amerika Serikat dari 1999-2008, menjadi menteri luar negeri.
Presiden sementara Mesir Adly Mansour mengangkat tiga wanita dalam Kabinet baru ini, untuk mengatur kementerian informasi dan kesehatan serta kementerian lingkungan. Kabinet baru ini memiliki 33 anggota, tidak termasuk el-Beblawi.
Pembentukan pemerintahan baru ini dilakukan hanya di tengah-tengah kerusuhan mematikan yang telah menelan nyawa para demonstran.
Sementara itu, Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam yang mana Mursi berasal, menolak kabinet baru ini. “Kami tidak mengakui legitimasi atau otoritasnya,” kata juru bicara gerakan tersebut Gehad el-Haddad kepada AFP. (siraaj/arrahmah.com)