BRUSSELS (Arrahmah.com) – Para pemimpin Uni Eropa menuntut Kolonel Gaddafi menyerahkan kekuasaan segera, dan memperingatkan bahwa Uni Eropa sedang mempertimbangkan “semua opsi yang diperlukan” untuk melindungi penduduk sipil Libya.
Pernyataan ini diungkapkan pada akhir pertemuan puncak darurat di Brussels untuk membahas mengenai Libya di Brussels.
Sebelum kembali ke London Cameron membantah untuk melakukan pembicaraan dengan Gaddafi di tengah kondisi Libya yang sudah sangat mengerikan. Ia mengakui bahwa “kata-kata tidak cukup” dan bersikeras agar masyarakat internasional harus siap untuk bertindak jika situasi memburuk.
Dia mengatakan tampaknya bahwa situasi kekuatan oposisi yang sedang berusaha untuk mengusir Gaddafi semakin buruk. Cameron memperingatkan “kengerian” lain mungkin telah dilakukan oleh pasukan diktator dan kekejaman yang luput dari perhatian dunia.
“Para pemimpin Uni Eropa bersatu dan tegas bahwa Gaddafi harus pergi. Orang ini menyiksa rakyatnya sendiri dan kita tidak bisa diam saja saat itu terjadi,” lanjutnya.
Sebelumnya pernyataan ini dikeluarkan oleh Cameron, Inggris sudah terlebih dahulu memberlakukan sanski pembekuan aset-aset Gaddafi dan keluarganya
“Inggris telah membekukan total £ 12 milyar aset Libya.”
KTT Uni Eropa ini pun mengecam “represi kekerasan” yang dilakukan oleh Gaddafi terhadap warga sipil, dengan mengatakan: “Penggunaan kekuatan, khususnya dengan cara militer, terhadap warga sipil tidak bisa diterima dan harus segera dihentikan.
“Keamanan rakyat harus benar-benar dipastikan,” pungkisnya. (althaf/arrahmah.com)