JAKARTA (Arrahmah.com) – Industri penyiaran radio di Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk beradaptasi memasuki pasar yang berkiblatkan pada dunia internet.
Internet radio bukanlah hal baru di dunia dan di Indonesia. Namun, kalau cuma sekadar memindahkan siaran radio ke internet rasanya sayang.
Banyak hal yang dapat dilakukan di internet sehingga siaran radio lebih interaktif. Apalagi di zaman sosial mediaseperti saat ini, integrasi siaran radio dengan berbagai layanan dan teknologi digital bakal merevolusi industri yang sempat melejit di masa lalu.
“Saat ini, orang tak lagi cuma mendengarkan radio dengan mengandalkan perangkat radio saja, tapi sudah bergeser ke ponsel, tablet PC, dan perangkat komputasi berbasis internet lainnya,” kata Direktur IT & Supply Telkom Indra Utoyo di Hotel Twin Plaza.
Layanan @Radio bukan hanya membangkitkan industri siaran radio. Namun juga akan menunjang ekonomi kreatif secara nasional dengan prinsip long tail economic. Sehingga ekonomi kreatif yang mencakup berbagai jenis industri kreatif dapat meningkatkan kontribusinya bagi perekonomian nasional secara signifikan.
“Teknologi @Radio akan merevolusi dunia penyiaran radio di Indonesia penyiar radio semakin mudah menjadi great public speaker yang bebas menentukan gaya siaran,” jelas Indra.
Inovasi @Radio yang berbasis internet, kata dia, akan memacu efisiensi di operasional penyiaran, memunculkan sumber pendapatan lain, dan mendorong industri konten kreatif untuk maju.
“Teknologi ini berbasis internet protocol sehingga radio tidak lagi memiliki keterbatasan daya pancar dan bisa diakses melalui banyak perangkat,” ujarnya.
Ada tujuh fitur utama dalam @Radio. Pertama, Dynamics live streaming yang mendukung operasi penyiaran radio dimana seluruh stakeholder radio yang terlibat secara terintegrasi dapat bekerja dinamis via website radio.
Kedua, Contextual podcast streaming, fitur ini memudahkan para pendengar untuk memilih hasil produksi seni siaran yang tersedia. Hasil produksi itu bisa dilihat dan didengar secara on demand.
Ketiga, Stay tune social marketing, fitur ini memudahkan berbagai pihak melakukan promosi hasil produksi seni siaran radio kepada teman-teman dan relasinya dengan cara meng-uploadatau mempublish di Facebook, Twitter dan lain-lain.
Untuk selanjutnya, suara atau hasil siarannya bisa didengarkan secara langsung pada halaman Facebook teman-teman dan relasi.
Keempat, Multi request integration, fitur ini memudahkan proses interaksi dengan pendengar tanpa repot-repot harus membuka satu persatu masing-masing aplikasi spt Facebook, Twitter, web maupun sms. Karena multi request integration terangkum hanya dalam satu halaman web secara praktis.
Kelima, Listening everywhere broadcasting anywhere, fitur ini memungkinkan setiap orang bisa mendengarkan radio tidak harus menggunakan radio. Siaran radio dapat diakses dengan ponsel, iPad, iPhone, Galaxi Tab, dan lainnya.
Keenam, Radio business innovations, fitur ini memungkinkan pendengar bisa mengakses konten premium, juga bisa menyusun play list content audio untuk mendengarkan kapan saja.
“Hal ini menjadi konsep baru penyiaran, one to one broadcasting,” ucap Indra.
Ketujuh, Radio on applications market, fitur ini menjadikan aplikasi radio dapat di-down loadmelalui market aplikasi yang dimulai dari Android market selanjutnya ke market aplikasi popular lainnya seperti Apple store hingga market SmartTV.
“Fitur-fitur tersebut akan terus dikembangkan melalui integrasi fitur berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. Sehingga tidak lama lagi @Radio memiliki kemampuan Voice Control & Respond atau disebut Radio 3.0,” pungkas Indra.(SM/arrahmah.com)