JAKARTA (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, Konferensi Khilafah Internasional 2011 yang diselenggarakan oleh Sharia4Indonesia, Kamis (10/3/2011) berjalan lancar dan sukses. Peserta yang memenuhi Ruang Anggrek, Lantai 2 Istora Senayan sejak pukul 7 malam tidak beranjak hingga acara selesai. Sebuah langkah awal menuju dominasi Islam atas dunia. Insya Allah!
Syekh Anjem Choudary : Indonesia Harus Tegakkan Syariat Islam
Syekh Anjem Choudary, aktivis Islam4UK, menjadi pembicara pertama dalam Konferensi Khilafah Internasional 2011. Secara live melalui koneksi skype Syekh Anjem Choudary selama 30 menit memaparkan manhaj dan persiapan menyongsong kehadiran Khilafah Islamiyah. Menurut beliau, dakwah dan jihad adalah pilar utama yang tidak dapat dipisahkan untuk menyongsong Khilafah Islamiyah. Adapun teladan dalam berdakwah haruslah kembali kepada Rasulullah SAW.
Saat ini, menurut beliau belum ada satupun negara yang telah menerapkan syariat Islam secara sempurna, termasuk Indonesia. Untuk itu, kaum Muslimin di Indonesia menurut beliau wajib berdakwah dan jihad untuk melaksanakan perintah Allah SWT., yakni hanya berhukum kepada hukum Allah SWT., saja.
Perlawanan Rakyat Khas Islam
Pembicara kedua dalam Konferensi Khilafah Internasional 2011 adalah Ustadz Luqman Hakim, Lc. Ustadz pemilik blog elhakimi ini di awal pemaparannya mengupas arti dan makna yang terkandung di dalam QS 24 : 55, sebagai pijakan janji akan kemenangan Islam. Menurut beliau umat Islam selain perlu mengkampanyekan keyakinan akan tegaknya system kekuasaan dengan manhaj kenabian (Khilafah) di akhir zaman, namun juga harus menceritakan resiko perlawanan. Artinya harus seimbang antara yakin dengan janji kemenangan dan sabar atas seluruh resiko perjuangan.
Sementara itu, Munarman, SH menjadi pembicara ketiga dalam Konferensi Khilafah Internasional 2011 yang diselenggarakan oleh Sharia4Indonesia. Munarman dalam pemaparannya juga menyakini akan kembalinya Khilafah Islamiyah, baik yang percaya Khilafah muncul lebih dulu, atau Khilafah muncul bersamaan dengan deklarasi kemunculan Imam Mahdi. Saran Munarman, kita tidak hanya terjebak dengan janji yang sudah pasti datangnya tersebut, tetapi secara nyata juga melakukan aksi dalam mempersiapkannya. Munarman sendiri saat ini telah dijadikan sosok ‘perlawanan’ terhadap kekuasaan yang dzolim!
Perbincangan mengerucut dengan keyakinan yang penuh akan kembalinya Khilafah Islamiyah yang akan menerapkan seluruh system syariat Islam, termasuk di Indonesia. Untuk itu, saat ini dibutuhkan ideologi perlawanan global yang harus diiringi dengan mendidik umat sabar dan siap menanggung resiko perlawanan. Allahu Akbar!
Sinergitas menuju dominasi Islam atas seluruh dunia
Konferensi Khilafah Internasional 2011 semakin menarik dengan partisipasi dari para peserta. Antusias peserta terlihat dengan pertanyaan-pertanyaan yang tentunya tidak bisa dijawab seluruhnya mengingat waktu yang terbatas.
Seorang penanya, Sulaiman, dari Bandung bertanya bagaimana jika ada dua orang imam atau khalifah dalam suatu waktu. Penanya lainnya, Syahrul mempersoalkan tentang turunnya Imam Mahdi di akhir zaman dan bagaimana dengan pertikain antara sunny dan syiah. Alhamdulillah, pertanyaan-pertanyaan tersebut seluruhnya dijawab secara tuntas oleh Syekh Anjem Choudary, Ustadz Luqman, dan Munarman. Secara keseluruhan baik pembicara maupun audiens sepakat dan yakin akan janji Allah SWT., dan RasulNya akan kembalinya Khilafah Islamiyah di akhir zaman. Pada saat itulah, dunia secara keseluruhan akan diatur oleh syariat Islam yang mensejahterakan dan rahmat Islam akan melingkupi seluruh dunia. Inilah makna hakiki dari Izharuddien alias dominasi Islam atas seluruh dunia!
Di akhir acara, Ustadz Reza dari Sharia4Indonesia membacakan peryataan pers sekaligus menutup acara yang Alhamdulillah lancar dan sukses tersebut. Sinergitas diantara kaum Muslimin menjadi kata kunci sekaligus kata penutup untuk memulai kerja-kerja dan aksi-aksi berikutnya dalam menyongsong kembalinya Khilafah Islamiyah. Semoga!
(M Fachry/Sharia4Indonesia.com/arrahmah.com)