(Arrahmah.com) – Di antara bentuk kemurahan dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya adalah Allah Ta’ala mensyariatkan amalan-amalan shalih sebagai penghapus dosa-dosa hamba-Nya. Setiap amal shalih dilipat gandakan pahalanya, minimal sepuluh kali lipat. Beberapa amal shalih dilipat gandakan sampai 700 lipat, bahkan sampai lipatan yang hanya diketahui besarnya oleh Allah Ta’ala.
Hal itu sangat berbeda dengan amal keburukan, yang “hanya” ditulis sebagai satu dosa saja. Dosa amal keburukan tidak pernah ditulis berlipat ganda, kecuali jika ada faktor lain yang menyebabkan hal itu. Misalnya, amal keburukan tersebut menginspirasi orang lain untuk ikut mengerjakannya. Dalam kondisi tersebut, pelaku yang pertama kali mencontohkan amal keburukan tersebut akan mendapatkan bonus dosa dari orang-orang yang meniru amal keburukannya.
Di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini, Allah Ta’ala melipat gandakan pahala atas amal-amal kebajikan para hamba-Nya. Allah Ta’ala juga membukakan pintu ampunan seluas-luasnya atas dosa-dosa para hamba-Nya. Demikian luasnya ampunan Allah Ta’ala di bulan suci Ramadhan ini, sampai Allah Ta’ala mencatat para hamba-Nya yang dinyatakan bebas dari api neraka kelak di hari akhirat. Hebatnya, “sertifikat” pembebasan dari siksa api neraka itu Allah Ta’ala bagi-bagikan setiap malam bulan Ramadhan. Ya, dalam setiap malam bulan Ramadhan, selama 29 atau 30 malam penuh. Bukan hanya dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَنَادَى مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ “
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Jika telah datang malam pertama bulan Ramadhan, maka para setan dan jin pembangkang dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tanpa ada satu pintu pun yang dibuka, pintu-pintu surga dibuka tanpa ada satu pintu pun yang dibuka, dan ada seorang (malaikat) yang menyerukan: ‘Wahai orang yang mencari kebaikan, bersegeralah! Wahai orang yang akan melakukan keburukan, tahanlah’. Dan Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari api neraka, dan hal itu terjadi pada setiap malam (bulan Ramadhan).” (HR. Tirmidzi no. 682, Ibnu Majah no. 1642, Ibnu Hibban no. 3435, Al-Hakim no. 1532, Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman no. 3327 dan Al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah no. 1705)
Hadits tersebut dinyatakan shahih oleh imam Al-Hakim dan Ibnu Hibban. Syaikh Syu’aib al-Arnauth menyatakan sanadnya kuat. Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani menyatakan hadits tersebut shahih. Imam At-Tirmidzi menyatakan hadits tersebut memiliki hadits-hadits penguat dari jalur sahabat Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Mas’ud dan Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhum.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” «إِنَّ لِلَّهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عُتَقَاءَ مِنَ النَّارِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ، وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُو بِهَا فَيُسْتَجَابُ لَهُ»
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Allah memiliki, pada setiap siang hari dan malam hari, hamba-hamba yang dibebaskan dari api neraka di bulan Ramadhan, dan setiap orang muslim memiliki sebuah doa yang jika dipanjatkan niscaya akan dikabulkan (pada setiap siang hari dan malam hari dalam bulan Ramadhan).” (HR. Al-Bazzar. Imam Nuruddin al-Haitsami dalam Majmauz Zawaid wa Mambaul Fawaid, 10/149 mengatakan: Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan para perawinya tsiqah)
Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari api neraka, dan hal itu terjadi pada setiap siang hari dan malam hari dalam bulan Ramadhan. Demikian luasnya kemurahan dan ampunan Allah Ta’ala di bulan suci Ramadhan ini. Maka tidakkah hati kita tergerak untuk berlomba-lomba meraih janji ampunan dan pembebasan dari api neraka ini? Wallahu a’lam bish-shawab.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)