HOMS (Arrahmah.com) – Bulan suci Ramadhan 1434 H telah hadir di tengah kaum muslimin. Kaum muslimin di seluruh dunia merayakannya dengan penuh suka cita. Bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan Allah Ta’ala ini merupakan tamu paling istimewa dalam setahun.
Namun suasana bulan Ramadhan 1434 H di Suriah sangat jauh berbeda dengan suasana Ramadhan di negeri-negeri kaum muslimin lainnya. Bombardir pesawat tempur, rudal, artileri berat dan tank rezim Nushairiyah Suriah tidak mengenal bulan Ramadhan. Mesin-mesin perang buatan Rusia, China dan Iran itu semakin ganas membantai penduduk muslim Ahlus Sunnah yang berpuasa Ramadhan.
Propinsi Homs adalah salah satu wilayah Suriah yang mendapatkan bombardir militer paling parah. Sampai hari ini, pasukan rezim Nushairiyah Suriah, Garda Revolusi Iran, milisi Syiah Shabihah, milisi Syiah Hizbullah Lebanon dan milisi Syiah Mahdi Irak telah mengepung dan membombardir desa-desa dan kota-kota di propinsi Homs selama 390 hari penuh, laporan Ugarit News.
Lebih dari 60 persen rumah, masjid, sekolah dan bangunan di propinsi Homs telah hancur lebur oleh bombardir massif yang tak mengenal kata berhenti tersebut. Layanan listrik, air bersih, dan sarana komunikasi telah terputus sejak setahun lalu dari propinsi Homs. Krisis makanan dan obat-obatan menjadi menu sehari-hari warga sipil muslim di Homs.
Situs berita revolusi, Nora News, mengungkapkan penderitaan kaum muslimin Suriah dengan menyebutkan sebuah fakta menyentuh tentang puasa Ramadhan di berbagai negara di seluruh penjuru dunia.
“Jika Anda berada di Argentina, Anda akan berpuasa 5 jam. Jika Anda berada di Swedia, Anda akan berpuasa 20 jam. Jika Anda berada di Afrika, Anda akan berpuasa 10 jam. Jika Anda berada di Perancis, Anda akan berpuasa 19 jam. Jika Anda berada di Inggris, Anda akan berpuasa 20 jam. Jika Anda berada di negara-negara Teluk, Anda akan berpuasa 16 jam.”
“Adapun jika Anda berada di Suriah, Anda akan berpuasa dan berbuka puasa di Surga,” tulis Nora News. (muhibalmajdi/arrahmah.com)