JAKARTA (Arrahmah.com) –Ustadz Farid Ahmad Okbah menyebut perang Suriah adalah gerakan Syiah menyeluruh yang ingin mencengkramkan kekaisaran Parsi.
“Sehingga menurunkan semua kekuatan dari Iran, Hizbullah, Irak ,Yaman, ditambah dukungan Rusia dan China,” tambah ustadz Farid.
Hal ini diutarakan pada sesi tanya jawab acara bedah buku “Strategi Dua Lengan” karya Abdullah bin Muhammad di Tebet Jakarta Selatan (8/7/2013).
Untuk proyek kekaisaran Parsi ini, Syiah tidak main-main, mereka melakukan mobilitas pasukan dan persenjataan. “Iran menurunkan 40 ribu pasukan bersenjata lengkap, Hizbullah menurunkan tidak kurang 20 ribu pasukan,” ujar ustadz Farid. Belum lagi Syiah Irak dan Yaman
Jumlah tentara Syiah tidak sebanding dengan para mujahidin, mereka jauh lebih banyak. Apalagi mendengar persenjataan mereka. Mereka mempunyai persenjataan berat yang canggih, “Dalam waktu 1 menit 20 mortir masuk ke wilayah mujahidin,” kata ustadz yang mengikuti pertemuan para ulama di Mesir ini.
Ustadz Farid menceritakan bahwa untuk menjelaskan bahwa Syiah membantai kaum muslimin dihadirkan mujahidin dari lapangan pada pertemuan para ulama di Mesir.
Komandan-komandan mujahidin di lapangan mengatakan “Kami melihat pasukan Bashar Asad menggunakan bendera-bendera Syiah, bertuliskan Al Husain dan lain-lain,” tutur ustadz
Pesan untuk ustadz Al Khathtath
Ustadz Farid Okbah menjelaskan bahwa perang di Suriah ini perang yang tidak enteng, dia mengingatkan kepada semua pihak di Indonesia termasuk pembicara bedah buku saat itu ustadz Muhammad Khaththath agar sunguh-sunguh memperhatikan ini.
“Pak Khaththath agar jangan main-main melihat ini suatu perbedaan yang sederhana, berat,” pesan ustadz Farid
Dia juga meminta ustadz Khaththath agar bisa membawa masa umat Islam untuk mendemo kedutaan Rusia, Iran dan Suriah.”Pak Khaththath mungkin bisa membawa pasukan umat Islam ke kedutaan Rusia, begitu pula Iran, begitu pula Suriah,” pinta ustadz Farid.
(azmuttaqin/arrahmah.com)