JAKARTA (Arrahmah.com) – Bertempat di Rumah Damai Indonesia kawasan Pejaten Jakarta Selatan pada hari Jumat kemarin (5/7/2013), resmi dibentuk kepengurusan Gerakan Nasional Anti Miras (Genam).
Ketua Gerakan Nasional Anti Miras, Fahira Idris lewat pers rilisnya yang dibagikan kepada wartawan, menyatakan bahwa dalan waktu dekat gerakan ini akan dibentuk kepengurusannya di tingkat pusat maupun daerah. Dengan terbentuknya kepengurusan baik di pusat dan kemudian akan berlanjut ke daerah. Gerakan Nasional Anti Miras juga akan segera melakukan kampanye nyata mereka tentang bahaya miras ke sekolah-sekolah dan ke anak-anak jalanan di berbagai wilayah yang ada di Indonesia.
Selain membentuk kepengurusan, Setidaknya 25 relawan dari berbagai kalangan akan diikutkan dalam kegiatan Training for Trainer (TOT) untuk mengkampanyekan gerakan anti miras langsung ke tengah masyarakat. Para relawan yang ikut dalam training ini, akan ditugaskan menyambangi sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan bahaya mira (minuman keras) dan minol (minuman beralkohol).
Selain melakukan kampanye langsung, ke depannya Gerakan Nasional Anti Miras berencana akan membuat direktori Cafe, restoran, rumah makan, mini market sampai warung yang tidak menjual miras. Kampanye di dunia nyata lainnya yang segera akan dilakukan adalah menggerakkan simpul-simpul di masyarakat untuk bersama mengawasi penjualan miras dan minol.
“Jangan sampai Indonesia kehilangan generasi muda yang potensial. Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat,” himbau Fahira.
Sebelumnya gerakan moral anti miras hanya aktif berkampanye di dunia maya lewat website, blog serta situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Namun sejalan dengan perkembangan waktu, gerakan moral ini mulai melakukan sosialisasi nyata di tengah masyarakat.
(islampos/arrahmah.com)