ITALIA (Arrahmah.com) – Direktur dan wakil direktur bank Vatikan telah mengundurkan diri dari jabatan mereka setelah seorang pendeta senior Italia dipenjara atas tuduhan korupsi dan penipuan, lansir IBT pada Selasa (2/7/2013).
Direktur Paolo Cipriani dan wakil direktur Massimo Tulli memutuskan untuk mengundurkan diri “demi kepentingan terbaik lembaga dan Tahta Suci,” klaim Vatikan.
Tiga hari yang lalu, Monsignor Nunzio Scarano yang telah bekerja selama bertahun-tahun sebagai akuntan senior untuk departemen Vatikan, yang dikenal sebagai Administrasi Warisan Tahta Apostolik (Apsa), dan dua orang lainnya ditangkap oleh polisi Italia. Ketiganya diduga mencoba untuk membawa uang sebesar € 20 juta secara ilegal dari Swiss ke Italia dengan naik pesawat pribadi.
Monsignor Scarano telah diselidiki untuk serangkaian transaksi yang melibatkan pencucian uang melalui Bank Vatikan, atas serangkaian cek yang disebut-sebut sebagai sumbangan gereja. Ia dituduh mengambil € 560.000 dalam bentuk tunai dari rekeningnya di Bank Vatikan dan memberikannya kepada rekan-rekannya dalam pertukaran cek. Dia kemudian menyimpan cek-cek itu dalam sebuah rekening bank Italia untuk melunasi hipotek.
Dua pria lainnya yang ditangkap sehubungan dengan pengembangan kasus ini adalah Giovanni Maria Zito, yang disebut-sebut sebagai agen dinas rahasia Italia, dan Giovanni Carenzio, makelar keuangan.
Penangkapan Scarano, yang merupakan seorang petinggi Vatikan, sontak mempermalukan Vatikan. Scarano telah diskors dari tugasnya beberapa minggu lalu ketika hakim di Salerno mulai menyelidiki kasus ini.
Vatikan menambahkan bahwa Ernst von Freyberg, presiden bank saat ini, akan mengambil alih jabatan Cipriani sebagai direktur interim. Bank itu juga akan menciptakan posisi baru Chief Risk Officer untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan keuangan.
Bank Vatikan telah menghadapi beberapa tuduhan pencucian uang selama beberapa dekade. Bank ini mempekerjakan 114 orang dan memiliki aset sebesar € 5,4 miliar.
Skandal bank, yang secara resmi dikenal sebagai Institute for the Works of Religion (IOR), itu membuat malu Paus Francis. Pekan lalu, Tahta Suci Vatikan membentuk komisi penyelidikan untuk menyelidiki bank dan menunjuk seorang pendeta yang mereka anggap dapat dipercaya untuk mengawasi pengelolaan lembaga.
Moneyval, komite anti pencucian uang Eropa, mengatakan sebelumnya dalam sebuah laporan bahwa IOR masih harus melakukan reformasi lebih dalam rangka untuk memenuhi standar internasional. (banan/arrahmah.com)