BEIRUT (Arrahmah.com) – Tentara Libanon mengklaim akan menyelidiki dugaan pelecehan oleh tentara terhadap seorang pria yang diduga pendukung seorang ulama Sunni Libanon, Syeikh Ahmad al Assir, ujar sumber militer pada Kamis (27/6/2013).
Peristiwa terangkat ke media setelah video amatir yang muncul menunjukkan beberapa tentara menendang dan mempermalukan korban setelah mengikat tangannya di belakang punggungnya selama interogasi.
Pasukan Libanon memerangi pendukung Syeikh Ahmad al Assir di Abra, dekat Sidon pada akhir pekan lalu dalam baku tembak utama yang berlangsung selama 24 jam. Belasan tentara tewas dalam bentrokan tersebut.
“Para panglima angkatan bersenjata telah memerintahkan penyelidikan besar terkait peristiwa tersebut,” ujar sumber militer kepada AFP.
“Mereka bersalah, apapun status mereka, mereka akan dihukum karena ini adalah tindakan yang bertentangan dengan etika tentara.”
Rekaman video memperlihatkan bahwa selama interogasi pria tersebut mengatakan ia bekerja di Masjid di mana Syeikh al Assir sering berceramah, namun ia tidak memiliki senjata dan tidak ada hubungannya dengan pertempuran.
Mengenakan t-shirt putih, korban duduk di tanah, bersila dan belasan tentara mengitarinya.
Video menunjukkan seorang pria dalam pakaian sipil memukulnya, maka tentara menendangnya dan akhirnya beberapa lainnya bergabung menyiksa korban.
Konflik Suriah telah memperdalam ketegangan antara pengikut Syi’ah dan Muslim di Libanon.
Kampanye militer terhadap Syeikh al Assir dan para pendukungnya telah menimbulkan pertanyaan mengenai mengapa militer telah gagal untuk menggunakan kekuatan yang sama terhadap “Hizbullah”.
Ulama Sunni menuduh bahwa tentara mendukung “Hizbullah” yang milisinya ikut berperang di Suriah membela rezim Bashar al Assad. (haninmazaya/arrahmah.com)