JAKARTA (Arrahmah.com) – Setelah mendengar uraian krisis kemanusiaan di Suriah dari Angga Dimas Persada, relawan HASI yang baru pulang dari Suriah dua pekan lalu, dr Joserizal berencana akan menurunkan tim relawan Mer-C ke Suriah. “Insya Allah Mer-C akan turun ke sana,” janji dr. Joserizal Jurnalis. Spontan hadirin bertepuk tangan menyambut pernyataan Joserizal tersebut.
Pria kelahiran Padang yang pernah menjadi anggaota AHWA MMI ini, mengatakan hal itu dihadapan ratusan hadirin yang hadir pada acara diskusi terbuka “Kenapa Suriah?” di Auditorium lantai 12 Universitas YARSI, Cempaka Putih Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).
Berdasarkan data kemanusiaan PBB, korban tewas konflik Suriah hingga April 2013 telah mencapai angka 92.900. Untuk itu berbagai cara harus diupayakan demi mencegah lebih banyak korban yang jatuh di bumi Syam, buminya para nabi Allah Ta’ala.
Pada kesempatan itu Joserizal juga menjabarkan peran Novus Ordo Seclorum dalam merancang konflik Suriah. Dia menekankan pentingnya bagi semua pihak yang peduli terhadap konflik Suriah untuk berdialog, dan mengizinkan lembaga kemanusiaan untuk bergerak dan membantu kedua belah pihak yang bertikai dengan membawa prinsip netralitas dan independen.
Krisis kemanusiaan di Suriah
Pada kesempatan itu relawan Hilal Ahmar Society Indonesia, Angga Dimas Persada, menceritakan dengan lantang fakta-fakta yang terjadi di Suriah. “Di Suriah terjadi krisis kemanusiaan, krisis pangan, krisis air, krisis listrik, dan lain-lain seperti di Gaza,” katanya.
Dia tidak ingin memasuki porsi analisa politik atau konspirasi politik yang terjadi pada konflik Suriah. Sebagai relawan kemanusiaan yang hadir di bumi Syam, maka dia hanya menyampaikan fakta. “Terlepas dari analisi konspirasi yang disampaikan tadi, saya hanya bicara fakta,” demikian ujarnya.
Sebagai relawan kemanusiaan, HASI membantu korban-korban konflik dari kedua kubu yang berperang, baik dari mujahidin maupun dari tentara Asad. Dia menceritakan bahwa kalau ada korban dari pihak tentara Bashar maka mesti ditolong juga. “Faktanya ketika tentara Asad yang terluka kemudian tertangkap oleh tentara revolusi di bawa ke rumah sakit, kami obati, kami layani dengan baik hingga sembuh,” cerita Angga. Ungkapan fakta ini disambut pekik takbir hadirin.
(azmuttaqin/arrahmah.com)