BEIJING (Arrahmah.com) – Snowden, adalah bekas karyawan National Security Agency (NSA) AS yang membongkar praktek “spionase global” AS melalui perusahaan internet besar seperti Apple, Facebook, Yahoo, dan Google.
Dalam kolom opininya, China’s People Daily mengatakan AS telah berubah dari negara pejuang hak asasi menjadi tukang menguping privasi orang dan manipulator internet, dan penjajah gila jaringan teknologi negara lain.
Surat kabar tersebut juga mengatakan bahwa dunia akan selamanya mengenang Snowden sebagai orang yang membuka topeng Washington. Pemerintah Cina sudah mengungkapkan kekhawatirannya kepada AS atas pernyataan Snowden yang mengatakan AS memata-matai jaringan internet di Hongkong dan Cina.
Cina “melepas” Snowden ke Moskow
Gedung putih “menyalahkan” pemerintah Cina karena telah dengan sengaja “membiarkan” buronan Edward Snowden lolos dari Hongkong dan pergi ke Moskow.
Sementara Cina, melalui surat kabar China’s People Daily, secara tidak langsung mengatakan pemerintah Cina tidak terima dengan tudingan AS tersebut.
Kantor berita Xinhua mengatakan bahwa baik Beijing dan Washington sama-sama memahami bahwa kasus Snowden adalah kasus terisolasi dan demi kepentingan bersama, jangan sampai kasus ini mengganggu hubungan AS-Cina.
Zhao Kejing, profesor hubungan internasional di Universitas Tsinghua mengatakan pemerintah Cina akan berusaha bersikap tenang mengingat hubungan AS-Cina sangatlah penting.
“Tidak ada alasan bagi AS untuk menekan Cina. AS akan kehilangan dukungan moral jika menekan Cina,” ujarnya.
Liu Feitao, Wakil Ketua Kajian AS di US China Institute of International Studies, mengatakan AS harus tetap memberikan penjelasan atas tuduhan cyber attack yang dibocorkan oleh Snowden. (AZ.Muttaqin/arrahmah.com)