JAKARTA (Arrahmah.com) – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Timur Pradopo menyebutkan lima Kepolisian Daerah yakni dua di Jawa lalu di Medan, Palembang, dan Makassar menyiapkan pembentukan Detasemen Anti-Anarkis.
Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo di Jakarta, Rabu (2/3/2011), mengatakan, Detasemen Anti-Anarkis dibentuk tidak menggunakan anggaran dan rencananya minggu depan akan dipamerkan.
“Saya kira di dalam penanganan anarkis yang berkaitan dengan detasemen tersebut adalah salah satunya. Artinya intelijen melaksanakan deteksi dini, `warning`, respons, prediksi itu juga ditingkatkan,” katanya.
Detasemen ini, karena jumlahnya besar, maka untuk kegiatan-kegiatan yang melibatkan jumlah massa yang besar, kata Timur.
“Artinya bila ada suatu masalah yang tidak hanya satu titik dan bergerak sehingga detasemen ini yang dilengkapi dengan kendaraan sepeda motor bisa kemana-mana dan bisa cepat bisa langsung ke lokasi kejadian,” kata Timur.
Detasemen Anti-Anarkis terdiri atas unsur Brimob dan Pasukan Huru-Hara (PHH) sebagai Tim Penindak membantu Tim Pengendali Massa (Dalmas).
“Dalam menghadapi massa ada upaya-upaya dalam rangka menghadapi tindakan anarkis, dimana di situ ada tembaknya tetapi sekarang ini dalam rangka `capacity building` para personel di lapangan,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar.
Intinya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dalam menghadapi pengamanan-pengamanan yang diprediksi akan berdampak pada tindakan anarkis dari kelompok-kelompok masyarakat atau pelaku yang sifatnya mengarah kepada pengerusakan, kata Boy. (ant/arrahmah.com)