JAKARTA (Arrahmah.com) – Tabligh akbar Majelis Mujahidin di masjid Al-Furqon dihadiri ratusan kaum muslimin Purwakarta Ahad (23/6/2013). Tema utama pada tabligh akbar kali ini adalah “Menguak Kejahatan Syiah”.
Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman menyampaikan ceramahnya tepat pukul 10.00 wib. Seusai jamaah menyaksiakan video kekejaman pengikut ordo syiah kepada kaum muslimin di Suriah, dia menjelaskan beberapa kekafiran Syiah.
“Jika Syiah adalah Islam kita tidak akan menyaksikan seperti yang ada pada video yang diputar tadi. Namun kita saksikan bersama orang Syiah membantai, membunuh dan menyiksa orang Islam.” kata ustadz Abu Jibriel dengan bersemangat.
Ustadz Abu Muahmmad Jibriel juga menjelaskan “Kerjanya orang Syiah dari dulu sampai sekarang adalah membunuh kaum muslimin,” katanya. Dia mencontohkan pada masa lalu ada Abu Lu’luah yang diutus untuk membunuh Umar bin Khattab radhiyallhu anhu.
Karena itu Ustadz Abu Jibril juga dengan tegas mengatakan bahwa Syiah adalah kafir bukan Islam. Mengutip pernyataan syar’iyah Majelis Mujahidin bahwa Syiah bukan Islam yang dikeluarkan pada Januari 2012. Pada pernyataan tersebut tertulis bahwa:
Sebagai sebuah ordo agama, Syi’ah dinyatakan sesat dan bukan bagian dari Islam, karena keyakinan serta doktrinnya yang menghina Nabi Saw dan para shahabat.
Indoktrinasi Syi’ah menyatakan bahwa: Imam Syi’ah maksum dan derajatnya lebih tinggi dari Rasulullah, Al-Qur’an yang ada sekarang palsu, para shahabat Nabi semuanya pendusta karena itu semua hadits shahih dalam kitab hadits kaum Muslimin dianggap palsu. Dan mereka menganggap para khalifah selain Ali karramallahu wajhah adalah para perampas kekuasaan kekhalifahan. Dan yang paling menjijikkan, mereka melakukan mut’ah alias kawin kontrak.
Oleh karena itu, para ulama Islam menyatakan bahwa Syi’ah bukan Islam. Di antara ulama besar yang menyatakan demikian adalah: 1) Imam Ahmad bin Hambal, 2) Imam Malik, 3) Imam Syafi’i, 4) Imam Al-Bukhari, 5) Abu Hamid Muhammad Al-Muqaddasi, 6) Ibnu Katsir, 7) Ibnu Taimiyah dll.
Sosialisasi Kongres Mujahidin ke 4
Pada kesempatan tabligh akbar tersebut Majelis Mujahidin menyampaikan sosialisasi Kongres Mujahidin yang disampaikan oleh ustadz Abdullah Ricko Soenoko, ketua LPW Majelis Mujahidin Jabodetabek. Dia memaparkan sejarah panjangpenegakkan syariah Islam. Mengutup pernyataan seorang habib, ustadz Abdullah mengatakan bahwa penegakan syariat Islam pada tatanan negara tinggal 25% lagi.
Berkat rahmat Allah Ta’ala kemudian perjuangan umat Islam terdahulu kita diwariskan yang 25% itu. Dia berpesan agar umat Islam sabar dan istiqomah di jalan dakwah dan jihad agar umat Islam bisa menerapkan syariat Islam ini secara menyeluruh sesuai dengan perintah Allah Ta’ala.
Tanggal 23-25 Agustus 2013 mendatang akan digelar Kongres Mujahidin IV di masjid Adz-Dzikro Sentul Bogor. Mengenai Kongres Mujahidin, ustadz Abu Jibriel menegaskan bahwa “Ini bukan kongres Majelis Mujahidin akan tetapi kongres mujahidin. Artinya dia dari mana saja, mujahidin dari NU, Muhammadiyah, Persis dan lain-lain. Adapun Majelis Mujahidin adalah sebagai panitianya.” Ujar ustadz.
(azmuttaqin/arrahmah.com)